Selain itu, Nasir Djamil menyatakan bahwa posisi Polri di bawah presiden sebenarnya sudah tepat. Namun, peran presiden sebagai pemimpin penegakan hukum harus lebih kuat dalam memastikan Polri tetap independen dan profesional.
Dalam pandangannya, ketika Polri tergoda oleh kekuasaan atau politik praktis, kemandirian institusi ini akan terancam, sehingga merusak kredibilitasnya di mata publik.
“Polisi yang terbawa ke dalam arus politik praktis tidak akan pernah bisa profesional. Oleh karena itu, tantangan Pak Prabowo adalah bagaimana agar polisi tidak ditarik-tarik ke dalam arus kekuasaan atau dibawa-bawa ke dalam politik praktis,” pungkas Nasir Djamil.***
Baca Juga: Efek Jokowi Tidak Lagi Sakti, Rinny Budoyo: Endorsannya Tidak Bisa Menangkan Calon yang Sowan
Artikel Terkait
Ade Armando Geram Terhadap PDIP: Hati-Hati Dalam Melontarkan Tuduhan
Prabowo Mulai Lepas Bayang-Bayang Jokowi, Ray Rangkuti Soroti Strategi Politik Baru
Jokowi Gagal Melemahkan PDIP, Eros Djarot: Bukan Menurut Saya, Tapi Berdasarkan Angka
Terjerat Skandal Miftah Maulana Akhirnya Mundur, Rocky Gerung Desak Menteri Prabowo Selanjutnya
PDIP Baru Umumkan Pemecatan Jokowi, Ray Rangkuti: Mecegah Sentimen Publik yang Negatif
PDIP Pecat Jokowi dan Keluarga Setelah Pilkada, Adi Prayitno: Partai yang Cukup Sabar dan Dewasa