bisnisbandung.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengumumkan pemecatan Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya dari keanggotaan partai.
Keputusan ini baru disampaikan setelah gelaran Pilkada 2024 usai, meskipun indikasi perpecahan hubungan antara Jokowi dan PDIP sudah terlihat jauh sebelumnya. Langkah ini mencerminkan strategi politik yang matang dan penuh pertimbangan.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, PDIP sengaja menunda pengumuman tersebut untuk menghindari kesan emosional atau reaktif terhadap manuver politik Jokowi dan Gibran, putranya yang kini menjabat Wakil Presiden.
Baca Juga: PPN 12% Resmi Berlaku 2025, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco: Hanya untuk Barang Mewah!
Jika pemecatan diumumkan lebih awal, khususnya saat masa Pilpres atau Pilkada, PDIP bisa dianggap tidak dewasa dalam menghadapi perbedaan politik di internal partai.
“Momen setelah Pilkada ini adalah momen yang sebenarnya ingin menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang cukup sabar dan dewasa setelah sekian lama merasa ditinggalkan oleh Jokowi dan keluarga besarnya,” bebernya dilansir dari youtube Sindonews.
Dengan memilih waktu setelah momentum politik besar selesai, PDIP menunjukkan sikap tenang dan terkendali, sekaligus menghindari polemik yang dapat merugikan citra partai.
Langkah ini juga menunjukkan kesabaran PDIP dalam menyikapi dinamika politik yang melibatkan Jokowi dan keluarganya.
Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional Bahas Strategi, Luhut Optimis Ekonomi RI Tumbuh 8%
Meski merasa "ditinggalkan" oleh Jokowi, partai tidak serta-merta mengambil tindakan drastis. Sebaliknya, PDIP menunggu hingga suasana politik lebih kondusif untuk menyampaikan keputusan ini secara resmi.
Pemecatan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga integritas dan konsistensi partai. Jokowi, yang sebelumnya merupakan tokoh penting di PDIP, selama ini dianggap telah mengambil langkah-langkah politik yang tidak sejalan dengan garis partai.
Hal yang sama berlaku untuk Gibran, yang melenggang ke kursi Wakil Presiden melalui jalur koalisi politik yang berbeda.
Baca Juga: Miftah Maulana Resmi Mundur Tinggalkan Posisi Utusan Khusus Presiden, Ini Alasannya
Artikel Terkait
Prabowo Tidak Sepenuhnya Berkuasa, Sobary: Jokowi Masih Ikut Campur di Wilayah Kekuasaan
Jokowi Cari Gara-Gara dengan PDIP, Rocky Gerung: KTA Tak Dikembalikan
KTA Belum Dikembalikan, Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan
Feri Amsari Sebut Jokowi Aktor Kunci di Balik Dugaan Kecurangan Pilkada
Jokowi Tidak Tahu Kesalahannya Terhadap PDIP, Rocky Gerung: Itu Penanda Rendahnya Kepekaan Etik
Panas! Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan, Rocky Gerung Kritik Balik