Prabowo Tidak Sepenuhnya Berkuasa, Sobary: Jokowi Masih Ikut Campur di Wilayah Kekuasaan

bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary menyoroti dinamika kekuasaan antara Presiden Prabowo dan mantan Presiden Jokowi di era pemerintahan saat ini.

Dalam pandangannya, kekuasaan Prabowo sebagai kepala negara tidak sepenuhnya otonom karena masih adanya pengaruh kuat dari Jokowi, baik secara simbolis maupun praktis.

“Prabowo tidak memegang kendali 100%. Dalam banyak hal, Jokowi masih in charge. Ya, ini memalukan, Bung,” lugasnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

“Tetapi di kabinet Prabowo, orang-orang Jokowi masih ada, dan dengan cara itu, Jokowi tetap mengacau baik dari dalam, dari luar, maupun secara simbolis,” sambungnya.

Baca Juga: Industri Olahraga Lokal Jadi Prioritas, Ini Strategi Presiden Prabowo

Sobary menggarisbawahi bahwa dalam sejarah kekuasaan, pergantian rezim biasanya diikuti dengan perubahan total struktur dan kendali pemerintahan.

Namun, situasi saat ini berbeda. Menurutnya, Jokowi masih memiliki pengaruh signifikan dalam kabinet Prabowo, terlihat dari keberadaan sejumlah tokoh yang merupakan bagian dari era Jokowi di pemerintahan sekarang.

Fenomena ini, dari sudut pandang Sobary, menggambarkan bahwa Prabowo belum sepenuhnya "in charge" atas kekuasaan yang seharusnya menjadi miliknya.

Baca Juga: Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni Dicopot DKPP, Eep Hidayat Bongkar Kronologi Manipulasi Suara

 Ia menyebut bahwa faktor seperti rasa balas budi atau konsep gotong royong yang diusung Prabowo menjadi salah satu penyebabnya.

Hal ini, katanya, membuat ruang gerak Prabowo terkesan terbatas, bahkan rentan terhadap campur tangan dari Jokowi.

Sobary juga mengkritisi lemahnya kepemimpinan Prabowo, yang terlihat dari pengambilan keputusan yang, baginya, kurang strategis, termasuk dalam memilih anggota kabinet.

Baca Juga: Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni Dicopot, Bagaimana Nasib Pilkada Jabar?

Ia menilai bahwa meski Prabowo memiliki ambisi besar untuk menjadi presiden, keputusan-keputusan politik yang diambil justru mencerminkan kurangnya kendali penuh atas pemerintahan.