Bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary mengutarakan pandangannya terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di kanal youtube Anak Bangsa TV, Sobary menyampaikan kritik tajam terkait langkah Jokowi menjadi juru kampanye (jurkam) untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Sobary menilai sikap Jokowi sebagai bentuk ambisi politik yang berlebihan, meskipun masa kepemimpinannya di pemerintahan telah berakhir.
“Dia malah menjadi jurkam di Jawa Tengah, membela orang yang dijagokannya. Bung, kita tidak tahu, kita tidak tahu target politiknya apa,” lugasnya.
Baca Juga: Strategi Ritel Jawa Barat Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025
“Pokoknya Jokowi harus punya kekuatan di berbagai daerah. Itu bagian yang namanya kekuatan penyangga bagi anaknya yang plunga-plungo itu dijadikan, apa namanya itu, Bung? Wakil Presiden,” dugaan Sobary.
Menurutnya, tindakan tersebut menunjukkan upaya untuk mempertahankan pengaruh politik, bahkan mengaitkan hal ini dengan strategi mendukung posisi keluarga Jokowi di panggung pemerintahan.
Budayawan tersebut menekankan bahwa kehadiran Jokowi di politik saat ini tidak lagi relevan. Ia menyarankan agar mantan presiden itu mundur sepenuhnya dari dunia politik, memberikan kesempatan kepada tokoh baru untuk memimpin.
“Kita sudah ingin menutup kisah Jokowi. Kita tutup seperti buku, seperti kitab-kitab yang sudah kita baca, tutup. Jangan ada lagi Jokowi di panggung pemerintahan, karena panggung ini miliknya orang lain,” tegasnya.
Dalam pandangannya, regenerasi adalah bagian penting dari dinamika politik yang sehat, dan peran Jokowi seharusnya ditutup seperti “buku yang telah usai dibaca.”
Selain itu, Sobary juga mengkritisi proses politik yang ia anggap sarat manipulasi dan hanya tampak demokratis di permukaan.
Baca Juga: Kita Sudah Kehilangan Harapan! Sujiwo Tejo Sindir Pemimpin yang Ucap Alhamdulillah Saat Dilantik
Sobary menegaskan rakyat sering kali terjebak oleh narasi yang terlihat benar, tetapi sebenarnya merupakan ilusi yang dirancang untuk mempertahankan kekuasaan kelompok tertentu.
Artikel Terkait
Megawati Sentil Jokowi dan Prabowo, Rudi S Kamri: Ini Negarawan Paling Mumpuni di Indonesia
Jokowi Sibuk Campuri Pilkada di Jakarta dan Jawa Tengah, Rudi S Kamri: Tidak Ada Integritas
Luhut vs Jokowi, Rinny Budoyo: Pertarungan Dua Kubu Relawan di Pilkada Jakarta 2024
Jokowi Jadi Juru Kampanye, Rahma Badjeber: Apakah Ini Merusak Citra Politiknya?
Ridwan Kamil Terjebak di Jakarta? Prof. Lely Arrianie: Dukungan Jokowi Belum Cukup?
Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah