bisnisbandung.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mempertegas status mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bukan lagi bagian dari partai.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam pengumuman resmi yang telah lama dinanti.
Keputusan ini, menurut pengamat politik Ray Rangkuti, sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, namun baru sekarang diumumkan ke publik.
Menurut analisisnya, alasan utama keterlambatan pengumuman ini adalah pertimbangan politik, terutama untuk menghindari sentimen negatif publik yang bisa memengaruhi hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Menurut saya,itu pernyataan yang terlambat, karena kenyataannya, Pak Jokowi sudah lama diberhentikan oleh PDIP. Cuma, PDIP tidak mengungkapkannya secara terbuka karena mungkin ada banyak faktor, terutama sentimen publik,” ucapnya dilansir dari Liputan 6.
Saat Jokowi masih menjabat sebagai presiden, tingkat kepuasan publik terhadapnya sangat tinggi, mencapai hampir 80 persen.
Hubungan masyarakat yang masih hangat dengan Jokowi membuat PDIP cenderung menunda pengumuman pemecatannya agar tidak merugikan elektabilitas pasangan calon yang diusung oleh partai tersebut.
Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional Bahas Strategi, Luhut Optimis Ekonomi RI Tumbuh 8%
Ray Rangkuti berpandangan jika pengumuman ini dilakukan lebih awal, misalnya sebelum Pilpres atau Pilkada, langkah tersebut bisa merugikan PDIP.
Dukungan kepada pasangan calon yang diusung Jokowi mungkin akan meningkat, sementara paslon dari PDIP berisiko kehilangan dukungan elektoral.
Penundaan pengumuman dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas politik partai di tengah pesta demokrasi yang berlangsung.
Namun, setelah semua hajatan politik besar selesai, PDIP kini lebih bebas untuk menyampaikan status Jokowi.
Baca Juga: Miftah Maulana Mundur, Rocky Gerung: Saatnya Pejabat Lain Ikut Bertanggung Jawab!
Artikel Terkait
Isu 'Partai Coklat' Ade Armando Tantang PDIP Tunjukkan Bukti
Jokowi Cari Gara-Gara dengan PDIP, Rocky Gerung: KTA Tak Dikembalikan
KTA Belum Dikembalikan, Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan
Jokowi Tidak Tahu Kesalahannya Terhadap PDIP, Rocky Gerung: Itu Penanda Rendahnya Kepekaan Etik
Panas! Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan, Rocky Gerung Kritik Balik
Ade Armando Geram Terhadap PDIP: Hati-Hati Dalam Melontarkan Tuduhan