Dengan tidak adanya agenda politik besar dalam waktu dekat, PDIP diperkirakan dapat lebih fokus mengonsolidasikan kekuatannya.
Di beberapa wilayah, seperti Jakarta dan Riau, kemenangan pasangan calon yang diusung PDIP pada Pilkada 2024 menunjukkan bahwa partai tersebut berhasil mengatasi tantangan dan memperkuat posisinya.
Keputusan ini juga dipandang sebagai bagian dari dinamika politik alami. Seiring berjalannya waktu, wibawa Jokowi sebagai figur nasional diperkirakan akan menurun.
Baca Juga: PPN 12% Resmi Berlaku 2025, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco: Hanya untuk Barang Mewah!
Hal ini, dalam pandangan Ray Rangkuti, merupakan proses alami bagi seseorang yang tidak lagi menjabat di pemerintahan.
Pengaruh politik Jokowi pun diperkirakan akan semakin sulit untuk ditransfer ke anggota keluarganya, seperti Gibran yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo, atau Bobby Nasution di Sumatera Utara.
“Namun, secara alami, wibawa Pak Jokowi akan menurun. Ini adalah faktor alami yang menurut saya belum sepenuhnya bisa ditransfer ke anaknya, Gibran, ataupun menantunya, Bobby di Sumatera Utara,” pungkas Ray Rangkuti.***
Baca Juga: Gus Miftah Maulana Mundur Sebagai Utusan Khusus Presiden, Ade Armando: Kok Sampai Segitunya?
Artikel Terkait
Isu 'Partai Coklat' Ade Armando Tantang PDIP Tunjukkan Bukti
Jokowi Cari Gara-Gara dengan PDIP, Rocky Gerung: KTA Tak Dikembalikan
KTA Belum Dikembalikan, Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan
Jokowi Tidak Tahu Kesalahannya Terhadap PDIP, Rocky Gerung: Itu Penanda Rendahnya Kepekaan Etik
Panas! Jokowi Sebut PDIP Partai Perorangan, Rocky Gerung Kritik Balik
Ade Armando Geram Terhadap PDIP: Hati-Hati Dalam Melontarkan Tuduhan