Keseluruhan dinamika ini menunjukkan bahwa koalisi besar tidak selalu menjamin kemenangan.
Kepentingan internal dan strategi yang tidak terkoordinasi dapat menjadi bumerang.
Ridwan Kamil meski figur besar akhirnya terjebak dalam konflik besar di internal koalisi.
Sementara itu Menurut Selamat Ginting kemenangan PDIP di Jakarta menjadi bukti pentingnya strategi komunikasi yang terarah dan adaptif terhadap psikologi pemilih.
"Ridwan Kamil memang kuat di Jawa Barat tapi di Jakarta politik adalah soal seni membaca psikologi massa," tutup Selamat Ginting.***
Artikel Terkait
PKS Optimis di Jakarta, Habib Aboebakar: Masih Ada Peluang untuk Putaran Kedua
Kabar Baik! Prabowo Janji Tambah Gaji Guru ASN dan Non-ASN
Hasto Kristiyanto Bongkar 'Kejahatan Demokrasi' di Pilkada 2024, PDI Perjuangan Tetap Kokoh
Kapan Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024 Akan Diumumkan? Ini Jawaban KPU
Anies Baswedan Buka Suara Tentang ‘Kutukan’ Dua Putaran di Pilkada Jakarta
Ade Armando: Kesombongan PDIP Terungkap Lewat Kekalahan Telak di Pilkada 2024