Mesin Politik Jokowi Macet, Rocky Gerung: Ridwan Kamil Terancam di Jakarta

photo author
- Rabu, 27 November 2024 | 08:10 WIB
pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung menilai langkah politik di Pilkada DKI Jakarta memanas dengan munculnya berbagai strategi dari para tokoh.

Rocky Gerung menyebutkan bahwa Jokowi mulai frustrasi melihat mesin politik Koalisi Indonesia Maju (KIM+) tidak bekerja maksimal mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.

"Jokowi ingin Jakarta tetap dalam genggamannya. Kota ini adalah pusat perputaran ekonomi nasional. Tapi nyatanya mesin politik KIM+ tidak bergerak sehingga pasangan ini kesulitan," ujar Rocky Gerung dalam kanal YouTube pribadinya.

Baca Juga: Kehadiran AgenBRILink di Transmigrasi Merauke, Gerakan Ekonomi Lokal dan Inklusi Keuangan

Rocky Gerung menyoroti langkah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil melalui surat pribadi.

Meski dinilai sebagai langkah formal surat tersebut menimbulkan persepsi negatif di publik.

"Surat itu menimbulkan tanda tanya. Apakah presiden terlalu ikut campur dalam Pilkada DKI? Ini justru bisa menjadi bumerang bagi Ridwan Kamil karena masyarakat melihat ada intervensi," ungkapnya.

Menurut Rocky Gerung elektabilitas Ridwan Kamil terus merosot karena berbagai faktor termasuk strategi kampanye yang dinilai kurang efektif.

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah pembagian sembako yang salah sasaran dan dianggap sebagai politik uang.

Baca Juga: Duta Sheila on 7 Ceritakan Makna Mendalam di Lagu Baru 'Memori Baik'

"Pembagian sembako itu malah sampai ke pendukung oposisi seperti kelompok Anies. Ini memperlihatkan lemahnya koordinasi tim kampanye mereka," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Jokowi yang disebut menginginkan pasangan Ridwan Kamil menang merasa frustrasi karena kurangnya dukungan optimal dari partai-partai KIM+.

Bahkan Ridwan Kamil sempat menemui Jokowi untuk meminta dukungan lebih lanjut.

"Logistik mungkin ada tapi siapa yang menyalurkannya? Ini masalah besar. Tanpa mesin politik yang bekerja peluang mereka menjadi sangat kecil," ujarnya.

Baca Juga: Hilangnya 10 Hari di Bulan Oktober 1582: Menguak Fakta, Misteri, dan Sejarah di Baliknya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X