Bisnisbandung.com - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai awal tahun depan menuai kritik keras dari berbagai kalangan termasuk pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyebut kebijakan ini justru akan semakin menekan rakyat kecil dan berpotensi memperburuk kondisi perekonomian nasional.
Menurut Rocky Gerung kebijakan ini memperlihatkan ketidakadilan.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp158,6 Triliun untuk Dorong UMKM Naik Kelas, Inklusi dan Graduasi Jadi Fokus
Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan “PPN itu pajak yang memukul rata. Baik orang kaya maupun orang miskin kena beban yang sama.”
“Akibatnya rakyat miskin akan semakin tertekan. Konsumsi kebutuhan sehari-hari jadi lebih mahal sementara daya beli mereka sudah rendah,” ujar Rocky Gerung.
Masyarakat miskin yang sehari-hari membeli kebutuhan pokok di warung akan lebih merasakan dampaknya dibandingkan mereka yang berpenghasilan tinggi.
Menurut Rocky Gerung “Orang kaya mungkin tidak peduli. Mereka makan steak 12% itu kecil. Tapi bagi rakyat kecil yang makan tahu, tempe, dan belanja di pasar kenaikan ini jelas berat.”
“Apalagi buruh dan masyarakat kecil sedang menghadapi berbagai tekanan hidup, mulai dari PHK hingga kenaikan harga barang,” tegasnya.
Baca Juga: Beberapa Jurusan Kuliah Ini Dinilai Mudah Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus
Rocky Gerung juga mengkritik pemerintah yang dianggap memaksakan kebijakan ini demi menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ia mencurigai bahwa kenaikan PPN hanya menjadi cara untuk menutupi utang negara yang terus membengkak.
“Pajak itu harusnya kembali ke rakyat dalam bentuk fasilitas atau layanan publik. Tapi kalau rakyat merasa tidak ada manfaatnya mereka akan mempertanyakan: uang pajak ini sebenarnya untuk apa? Jangan sampai kesannya rakyat hanya diperas untuk bayar utang,” ujarnya.
Rocky Gerung menyoroti munculnya petisi dan aksi menolak PPN 12% sebagai bentuk demokrasi yang sah.
Baca Juga: Marcelino Ferdinan Memiliki Firasat atas Kemenangan Indonesia vs Arab Saudi 2-0
Artikel Terkait
Bambang Pacul Angkat Bicara Soal Video Prabowo, "Serahkan ke Bawaslu"
Setyo Budiyanto Resmi Jadi Ketua KPK 2024-2029, Ini Profil Lengkapnya
Hapus Zonasi, Gibran Fokus Pada Pendidikan Digital untuk Masa Depan Generasi Muda
Ini Profil Harta Kekayaannya Setyo Budiyanto yaan Resmi Jadi Ketua KPK
Luhut vs Jokowi, Rinny Budoyo: Pertarungan Dua Kubu Relawan di Pilkada Jakarta 2024
Jokowi Jadi Juru Kampanye, Rahma Badjeber: Apakah Ini Merusak Citra Politiknya?