Ia menduga bahwa keputusan ini menandakan bahwa hubungan keduanya tidak lagi sekokoh sebelumnya, dan mungkin mencerminkan perbedaan pandangan yang lebih dalam terkait kepentingan politik masa depan.
Lebih jauh, Rinny Budoyo menggarisbawahi bahwa perbedaan ini membuka peluang persaingan baru di lapangan, terutama di antara organ-organ relawan yang selama ini dikenal loyal kepada masing-masing tokoh.
“Dalam politik, memang berlaku pepatah, ‘Tidak ada teman abadi, yang ada hanya kepentingan abadi.’ Mungkin kali ini kepentingan Opung Luhut sedang berbeda dengan Pak Jokowi. Tetapi, perbedaan ini justru menarik untuk dibahas,” tutur Rinny Budoyo.***
Baca Juga: Korupsi Makin Parah, Novel Baswedan Kritik Keras Hasil Pansel KPK era Presiden Jokowi
Artikel Terkait
Tom Lembong dan Said Didu, Rocky Gerung: Dua Tokoh yang Mengguncang Kekuasaan Jokowi
Adu Pengaruh Jokowi dan Megawati di Jawa Tengah, Rudi S Kamri: Mesin Politik PDIP Terus Bergerak
Pilgub Jakarta Pertarungan PDIP Melawan Kubu Jokowi-Prabowo, Ade Armando: Dua Cagub Kualitasnya Sejajar
Kerusakan Era Jokowi, Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Tidak Bisa Diperbaiki dalam Lima Kali Pemilu
Jokowi Kembali Turun Gunung! Rocky Gerung: Ini Langkah Politik yang Membingungkan
Korupsi Makin Parah, Novel Baswedan Kritik Keras Hasil Pansel KPK era Presiden Jokowi