Bisnisbandung.com - Dua nama besar kini mencuat sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap Jokowi dan oligarki yang menguasai Indonesia.
Mereka adalah Tom Lembong mantan Menteri Perdagangan yang kini tengah menghadapi sidang praperadilan dan Said Didu mantan pejabat eselon I yang memimpin perlawanan publik terhadap penggusuran paksa di Pantai Indah Kapuk.
Rocky Gerung seorang pengamat politik menjelaskan kedua tokoh ini kini dipandang sebagai simbol pengaruh kekuasaan yang dirasakan oleh masyarakat.
Baca Juga: BRI Berbagi Strategi Mengelola Keuangan Bagi Generasi Muda
Keduanya kini tengah dibekap oleh proses hukum yang kental dengan nuansa politik. Masyarakat dan kalangan anggota DPR pun melihat hal ini sebagai bentuk kriminalisasi terhadap mereka yang berani mengkritik pemerintah.
"Tom Lembong bukan hanya dilihat sebagai korban oleh publik, tetapi juga oleh anggota DPR yang merasa ada upaya untuk membungkam kritik," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtubenya.
Sementara itu Said Didu menjadi ikon perlawanan masyarakat Tangerang terhadap proyek strategis nasional yang mengabaikan hak-hak warga terutama terkait penggusuran di Pantai Indah Kapuk.
"Said Didu menjadi simbol perjuangan rakyat yang melawan ketidakadilan dan penindasan oleh kekuasaan," tegas Rocky Gerung.
Fenomena yang terjadi ini menunjukkan perubahan signifikan dalam paradigma politik Indonesia.
Tokoh-tokoh yang awalnya berada di dalam kekuasaan seperti Tom Lembong kini berbalik menjadi oposisi yang mendapatkan dukungan luas dari rakyat.
Bahkan sebagian anggota DPR yang seharusnya mendukung Jokowi kini melihat upaya kriminalisasi terhadap tokoh oposisi ini sebagai langkah yang tidak tepat.
"Mereka yang awalnya mendukung Jokowi kini berbalik mendukung Tom Lembong dan Said Didu," lanjut Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyoroti tekanan terhadap kebebasan sipil selama pemerintahan Jokowi yang menyebabkan munculnya gelombang perlawanan dari masyarakat.
Baca Juga: Trailer Film ‘Mary’ dari Netflix: Kisah Kelahiran Yesus dari Perspektif Maria yang Menuai Kritik
Artikel Terkait
Bukan Baru, Sudah Ada Sejak 1988! Said Didu Bicara Lapor ke Wapres
Gibran Berani Turun Langsung, Irma Suryani: Jangan Salah Menilai!
Ancaman Asing di Sektor Kesehatan: Agung Sapta Adi Ungkap Risiko Tersembunyi
Responnya Negatif! Adi Prayitno Tantang Gibran Buktikan Efektivitas Lapor Wakil Presiden
Rocky Gerung Serukan Tindakan Presiden Prabowo Agar Tak Ada Konflik Sosial di PIK-2
Mahasiswa Indonesia Tertipu Program Kerja ke Luar Negeri, Prof. Hafid Abbas: Rektor Harus Bertanggung Jawab!