Bisnisbandung.com - Irma Suryani Chaniago menilai tindakan Maruarar Sirait yang hanya menampilkan foto Presiden Prabowo dalam presentasinya sebagai langkah yang tidak pantas dan melecehkan Wakil Presiden Gibran.
Irma Suryani mengungkapkan bahwa alasan Maruarar Sirait yang mengaku hanya memasang foto presiden karena "satu komando" adalah pernyataan yang tidak masuk akal.
“Menurut saya, itu jadi semacam pelecehan terhadap Wakil Presiden, meskipun Bung Ara katanya sudah meminta izin,” tegasnya dilansir dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik UI, Penangguhan Gelar Bahlil Lahadalia Sinyal Buruk Bagi Akademisi
Irma Suryani menjelaskan bahwa komando pemerintahan memang berada di tangan presiden, tetapi itu tidak berarti bahwa peran dan posisi wakil presiden bisa diabaikan begitu saja.
“Bagi saya, itu pernyataan yang tidak masuk akal. Visi misi presiden kan juga termasuk visi misi wakil presiden. Mereka berdua yang dipilih oleh rakyat, bukan hanya satu orang,” jelasnya.
“Komando tentu harus datang dari presiden, kecuali presiden berhalangan, barulah wakil presiden yang turun tangan,” lanjut Irma Suryani.
Baca Juga: Tantangan Indonesia Emas 2045, Bivitri Susanti Ungkap Ancaman Demokrasi yang Semakin Terpuruk
Ia menekankan bahwa pasangan presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dan harus dilihat sebagai kesatuan dalam menjalankan visi pemerintahan.
“Bung Ara ini, kalau kata orang India, sudah melampaui batas. Kalau bicara soal satu komando, menurut saya, maksudnya itu program kerja, bukan soal foto,” lugasnya.
Dia mengingatkan bahwa tampilan visual, seperti foto, memiliki makna simbolis dalam menunjukkan kebersamaan kepemimpinan.
Baca Juga: “Lapor Mas Wapres” Viral di Media Sosial, Netizen Ramai-ramai Adukan Akun Fufufafa
Dengan tidak menampilkan foto Gibran, Irma Suryani beranggapan bahwa Maruarar Sirait telah melampaui batas etika politik, seolah mengisyaratkan pengabaian terhadap peran wakil presiden.
Lebih jauh, Ia menyayangkan bahwa seorang politisi sekelas Maruarar Sirait, yang memiliki pengalaman dan kapasitas, justru melakukan tindakan yang bisa dianggap melecehkan Gibran.
Artikel Terkait
Gibran Bikin Layanan Lapor Wapres, Rocky Gerung: Ini Strategi Media untuk Bertahan Tampil di Depan Publik
Waspadai Matahari Kembar, Selamat Ginting Peringatkan Bahaya Prabowo-Gibran untuk Politik Indonesia
Gibran Dianggap Kampanye untuk 2029, Hersubeno Arief: Penantang Utama Prabowo di Masa Depan
Program Gibran Jadi Bumerang untuk Dirinya, Rocky Gerung: Netizen Ramai-Ramai Laporkan Akun Fufufafa
Gibran Lebih Aktif Bermasyarakat dibandingkan Prabowo, Hendri Satrio: Masyarakat Senang Pejabat Lincah
Gibran Sedang Rancang Agenda Politik untuk 2029, Selamat Ginting Ungkap Bahayanya Wakil Presiden