Bisnisbandung.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming merilis layanan pelaporan warga yang diberi nama "Lapor Mas Wapres."
Namun terobosan ini langsung menuai tanggapan beragam dari publik.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut langkah ini sebagai upaya Gibran untuk terus tampil di depan publik.
Baca Juga: BRI Beberkan Strategi Turunkan Rasio Kredit Bermasalah, Kualitas Aset Semakin Baik
Wapres Gibran baru saja meluncurkan kanal pelaporan "Lapor Mas Wapres," yang memungkinkan warga melapor langsung kepadanya.
Namun Rocky Gerung menilai langkah ini hanya upaya mempertahankan eksistensi media.
Dikatakan Rocky Gerung sebagai strategi agar “terus ada di depan kamera."
Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan “Harusnya fasilitas seperti ini sudah ada di berbagai instansi dan kementerian.”
“Ini bukan hal baru tapi dibuat seolah berbeda karena Gibran yang melakukannya,” ucap Rocky Gerung.
Baca Juga: Apakah Penerapan Kurikulum Merdeka untuk Pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia Sudah Berhasil?
Ia menambahkan dengan adanya pelaporan ini berbagai isu akan menjadi perhatian khusus dalam sidang kabinet setiap minggu dipimpin langsung oleh Gibran.
Inisiatif ini malah menimbulkan respons yang tak terduga dari publik.
Menurut Rocky Gerung netizen ramai-ramai menggunakan layanan ini untuk melaporkan akun media sosial "FufuFafa" yang diduga sering membuat konten kontroversial.
Beberapa pihak bahkan meminta Gibran untuk menyelidiki lebih lanjut pemilik akun tersebut.
Baca Juga: Permudah Investasi Reksadana, Bank Kustodian BRI Hadirkan Inovasi Multi-Share Class
Artikel Terkait
Budi Arie Mengungkap Drama Persekongkolan Judi Online di Kementerian Kominfo
Kepentingan Partai Atau Kepentingan Rakyat? Rocky Gerung Kritik Peran Prabowo dan Jokowi dalam Pilkada 2024
Bongkar Kebohongan Roy Suryo, Ade Armando Sebut Tuduhan Terhadap Gibran Tak Pantas Diterima
Fokus Batasi Impor China, Ahmad Khairul Umam Sebut Menteri Perdagangan Harus Bertindak Tegas
Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu
Kominfo Hancur di Tangan Geng Judol, Islah Bahrawi: Uang Miliaran Rupiah dan Praktik Pemblokiran Berbayar