Tak hanya masalah ekonomi dan hak asasi manusia, tetapi juga loyalitas politik di dalam partai yang mendukung Jokowi.
Dugaan adanya upaya untuk mengambil alih partai politik, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mencuat ke permukaan.
Rocky Gerung menilai bahwa upaya ini telah merusak legitimasi presiden, terutama ketika hal ini diakui oleh tokoh-tokoh penting dalam partai.
Dalam suasana menjelang peringatan kemerdekaan, pertanyaan-pertanyaan besar muncul terkait masa depan Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Belum Berhasil Menghadirkan Keadilan Dan Kemakmuran, Megawati: Salah Pemimpin!
Bagaimana nasib negara ini setelah masa jabatan Jokowi berakhir? Apa dampak dari berbagai keputusan kontroversial ini terhadap stabilitas politik dan ekonomi bangsa?
Semua pertanyaan ini menuntut refleksi mendalam dari para pemimpin negara, bukan hanya dari presiden tetapi juga dari seluruh jajaran kabinet.
Di tengah upaya merayakan kemerdekaan, Rocky Gerung menilai bahwa moralitas demokrasi Indonesia semakin terkikis.
Hal ini menuntut perhatian serius dari semua pihak yang terlibat dalam pemerintahan untuk memastikan bahwa masa depan bangsa tidak semakin tergelincir dalam ketidakpastian.***
Baca Juga: Terungkap Alasan Jokowi Pindahkan Ibu kota, Rocky Gerung: Dia Dibayangi Hantu Kolonial
Artikel Terkait
Jokowi Bidik Golkar, Nino Histiraludino: Prabowo Tak Akan Tinggal Diam!
Airlangga Lemah, Jokowi dan Bahlil Masuk! Melchias Markus Mekeng: Golkar Siap Hadapi Perubahan
Aturan Jilbab Paskibraka Menuai Kontroversi, Jokowi Sampaikan Pesan Khusus
Jokowi Jadi Kutukan bagi Demokrasi Indonesia, Rocky Gerung: Jalankan Politik Devide Et Impera
Terungkap Alasan Jokowi Pindahkan Ibu kota, Rocky Gerung: Dia Dibayangi Hantu Kolonial
Pengambilalihan Golkar Oleh Jokowi, Rocky Gerung: Bisa Jadi Budaya Politik Baru Yang Tidak Beradab