Dia berpendapat bahwa perubahan harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih substansial daripada sekadar administrasi.
"Kita perlu orang-orang yang berani mendobrak sistem dan berpikir out of the box," tegasnya.
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis pada budaya lokal dan nilai-nilai tradisional.
Baca Juga: 5 Sifat yang Wajib Kamu Jauhi Demi Reputasi Dunia dan Akhirat, Nomor 4 Ketidakkonsistenan
Dia mengkritik sistem pendidikan yang terlalu fokus pada aspek akademis tanpa memperhatikan nilai-nilai praktis dan budaya.
"Pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, bukan hanya teori," katanya.
Dedi Mulyadi percaya bahwa seorang pemimpin harus mampu menghadapi kritik dan tidak takut untuk mengambil keputusan yang mungkin tidak populer.
"Seorang pemimpin harus siap dibenci jika itu berarti melakukan perubahan positif untuk masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Langkah Membuat Orang Bergantung dan Membuatmu Terlihat Handal, Bisa Buat Gebetanmu Mendekat lho!
Ia menekankan bahwa keberanian untuk membuat keputusan sulit adalah kunci untuk membawa perubahan yang berarti.
Dedi Mulyadi berharap dapat menginspirasi calon pemimpin lainnya untuk lebih fokus pada kerja nyata daripada sekadar berkampanye.***
Artikel Terkait
Kesejahteraan Rakyat Lebih Penting dari Pasangan, Prioritas Anies di Pilkada Jakarta
Ogah Ngantor di IKN! Rocky Gerung: Prabowo Pilih Jakarta
Kritik Okky Madasari: Kemiskinan & Dinasti Politik Jadi Warisan Jokowi?
Dikecam KSPSI, Jumhur Hidayat: Jokowi Malapetaka bagi Pekerja Indonesia
Belajar dari Hambalang, Ganjar Pranowo: Jangan Sampai IKN Gagal
Akhir Masa Jabatan Jokowi, Rocky Gerung Bongkar Fakta Miris