Bisnisbandung.com - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Muhammad Jumhur Hidayat melontarkan kritik keras kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataannya Jumhur Hidayat menyebut Jokowi sebagai malapetaka bagi para pekerja di Indonesia dan menuding adanya niat mencuri dari rakyat.
Dikutip dari youtube Forum News Network, Jumhur Hidayat membeberkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Menghindari Hutang Budi, Penting Banget Agar Tidak Merenggut Kebebasan Pribadi
Data tersebut menunjukkan penurunan drastis penyerapan tenaga kerja di sektor formal selama pemerintahan Jokowi.
"Di era pemerintahan Jokowi, penyerapan tenaga kerja formal terus menurun, bahkan angkanya sangat drastis," ujar Jumhur Hidayat.
Menurut Jumhur Hidayat data BPS pada periode pemerintahan SBY (2009-2014) penyerapan tenaga kerja formal mencapai lebih dari 15 juta orang.
Sementara itu sejak Jokowi berkuasa angka tersebut terus menurun.
Pada periode 2019-2024 hanya 2 juta tenaga kerja formal yang terserap.
Baca Juga: Maraknyya Usulan Pemekaran Wilayah di Indonesia, Inilah Tujuan dari Pemisahan Suatu Daerah
"Ini fakta yang menunjukkan bahwa 10 tahun terakhir ini adalah malapetaka bagi dunia ketenagakerjaan," tegasnya.
Tidak hanya itu Jumhur Hidayat juga menyoroti program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Tapera mewajibkan pekerja dan pengusaha untuk menyisihkan sebagian penghasilannya.
Ia menganggap kebijakan ini tidak logis dan tidak memiliki contoh pelaksanaan yang baik di tingkat internasional.
Artikel Terkait
Prabowo Rencana Pulihkan Ekonomi, Rocky Gerung: Tapi Jokowi Justru Boroskan Anggaran
Geram Soal Bus "Ngetem"! Bobby Nasution Semprot Kadishub Medan
Harus Diakui sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ganjar: Kudatuli Adalah Bukti Nyata Penindasan
Gantikan Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin Pimpin KPU
Kesejahteraan Rakyat Lebih Penting dari Pasangan, Prioritas Anies di Pilkada Jakarta
Masuk Jebakan Oportunisme, Rocky Gerung: Akhirnya Muhammadiyah Terima Konsesi Tambang