Rhenald Kasali Kritik Bahlil Agar Tidak Hanya Mementingkan Target Investor dari Presiden

photo author
- Senin, 29 Juli 2024 | 22:05 WIB
Bahlil Lahadalia merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju (tangkap layar youtube kompas TV)
Bahlil Lahadalia merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju (tangkap layar youtube kompas TV)

Bisnisbandung.com - Rhenald Kasali menyampaikan kritik tajam kepada Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, agar tidak hanya berfokus pada pencapaian target investor yang ditetapkan oleh Presiden.

Rhenald  Kasali menekankan pentingnya pembangunan industri yang terintegrasi dan berkelanjutan, bukan sekadar membangun pabrik.

Menurutnya, para eksekutif dan ketua asosiasi harus mendorong pemerintah untuk membangun kluster industri yang saling terhubung dan mendukung satu sama lain.

Baca Juga: Harus Diakui sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ganjar: Kudatuli Adalah Bukti Nyata Penindasan

“Maka, Menteri Investasi Saudara Bahlil, saya minta perhatikan betul-betul nih. Jangan hanya lihat target, saya sudah mencapai target investor sekian dari Presiden, saya penuhi,” lugasnya.

“Iya, target terpenuhi, tapi kan industrinya dibangun atau tidak? Industri itu adalah sesuatu yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kita melihat itu sebagai kluster,” sambungnya.

Ia mencontohkan bahwa pembangunan industri harus mencakup seluruh ekosistemnya, termasuk pemasok bahan baku, riset, branding, dan dukungan dari universitas yang akan melahirkan tenaga kerja terampil.

Baca Juga: Gantikan Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin Pimpin KPU

Rhenald Kasali juga menjelaskan bahwa membangun hanya satu pabrik tanpa mempertimbangkan industri pendukungnya akan menghasilkan biaya yang tinggi, terutama dalam rantai pasokan.

 Ia menekankan bahwa impor bahan baku dan kebutuhan logistik yang kompleks dapat membuat biaya produksi menjadi mahal, bukan karena proses produksinya, tetapi karena biaya dalam rantai pasokan yang tidak efisien.

Dalam konteks ini,  Rhenald Kasali menyoroti pentingnya mengembangkan kluster industri yang lengkap, seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter melalui konsep Cluster Competitiveness of Nations.

Baca Juga: Geram Soal Bus Ngetem! Bobby Nasution Semprot Kadishub Medan

 Kluster industri ini harus mencakup berbagai elemen pendukung, mulai dari bahan baku hingga proses produksi dan distribusi, sehingga dapat mencapai efisiensi dan daya saing yang tinggi.

Kasali mencontohkan industri alas kaki, di mana selain pabrik sepatu, diperlukan juga industri pendukung seperti pembuatan sol, karet, spons, dan tali sepatu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Youtube Rhenald Kasali

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X