“Jika pun ada salah satu peluangnya adalah wakil presiden menjadi ketua dewan wilayah aglomerasi dewan pengelola wilayah aglomerasi,”jelasnya.
Dengan begitu Gibran Rakabuming Raka dapat kekuasaan yang cukup sebagai wakil presiden ke depannya.
Salah satu opsi yang mungkin adalah pembentukan dewan pengelola wilayah aglomerasi yang mencakup Jakarta dan sekitarnya, yang akan mengatur industri dan ekonomi di kawasan tersebut.
Baca Juga: Penyidik KPK Cuci Gudang Menjelang Pensiun, Rocky Gerung: Berupaya Membersihkan Diri Mereka Sendiri
Namun, Eep Saefulloh mengingatkan bahwa ini masih bersifat spekulatif dan memerlukan pertarungan kewenangan antara ketua dewan pengelola dan pejabat publik di wilayah-wilayah tersebut.
Secara keseluruhan, Eep Saefulloh menilai bahwa meskipun Jokowi mungkin tidak lagi berada di pusaran utama kekuasaan, jejak dan pengaruhnya melalui anak dan menantu masih akan kuat.
Ini menjadi faktor penting dalam memprediksi masa depan politik Indonesia setelah periode kepresidenan Jokowi berakhir.
“Ini faktor lain yang menurut saya harus kita hitung tentang masa depan Jokowi 20 Oktober 2024,” lugasnya.***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Disebut Bapak Nepotisme, Eep Saefullah: Nepotisme Jadi Ayah dari Praktik Oligarki
Setelah Jokowi Tak lagi Berkuasa, Eep Saefullah: Hilangnya Sumber Daya atau Kekuatan Pemaksa
Eep Saefullah Prediksi Setelah Pelantikan Prabowo Akan Ada Interaksi Tak Terduga, Jokowi Memperbesar Daya Tawarnya
Amien Rais Serukan Presiden Jokowi untuk Beristigfar: Bergurulah Pada Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin
Faisal Basri Sindir Jokowi Pernah Ingin Menyamakan Indonesia dengan Singapura: Yang Bener Aja
Sensasi Baru Jokowi Mau Rapat Kabinet Di IKN, Rocky Gerung: Apalagi Ini Maksudnya?