Presiden Jokowi Disebut Bapak Nepotisme, Eep Saefullah: Nepotisme Jadi Ayah dari Praktik Oligarki

photo author
- Jumat, 19 Juli 2024 | 21:20 WIB
Eep Saefulloh Fatah pendiri sekaligus pemimpin di PolMark Indonesia (dok youtube kompas)
Eep Saefulloh Fatah pendiri sekaligus pemimpin di PolMark Indonesia (dok youtube kompas)

Bisnisbandung.com - Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Eep Saefullah Fatah secara terbuka menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi)  sebagai bapak nepotisme.

 Pernyataan ini mengundang perhatian luas, terutama karena nepotisme dianggap sebagai ancaman serius terhadap demokrasi.

Eep Saefullah menjelaskan bahwa nepotisme merupakan penyakit lama di Indonesia, yang berkembang pesat pada masa Orde Baru.

Baca Juga: Cuaca di Bandung dingin di malam hari, panas di siang hari, Masyarakat wajib menjalani pola hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh

"Nepotisme sudah ada sejak lama. Di era Orde Baru, dari akhir tahun 60-an sampai akhir 90-an, Indonesia dikuasai oleh Presiden Soeharto yang memprioritaskan anak-anaknya dalam banyak aspek politik dan bisnis," ujarnya.

Namun, yang menjadi sorotan utama Eep adalah praktik nepotisme di era reformasi. Menurutnya, Presiden Jokowi telah menjadi contoh teladan nepotisme dalam waktu yang sangat singkat.

"Presiden Jokowi telah menjadi bapak nepotisme karena praktik-praktik nepotisme dilakukan dengan terang-terangan. Banyak orang telah melawan dan mengkritiknya," tegas Eep.

Baca Juga: Ngotot Prabowo Harus Jadi Presiden, Ini Alasan Setiawan Djody

Eep  menekankan pula bahwa nepotisme bukan hanya terjadi di tingkat presiden. "Ketika seseorang memimpin partai atau memegang jabatan tertentu, kecenderungan nepotisme selalu mengancam. Nepotisme adalah hantu yang berkeliaran di pojok ruangan," katanya.

Lebih lanjut, Eep menjelaskan bahwa nepotisme bisa menjadi awal dari praktik oligarki, di mana kekuasaan dikendalikan oleh segelintir orang.

"Praktik oligarki adalah kekuasaan yang dikuasai oleh sedikit orang, kadang hanya satu, yang bisa menentukan segalanya," tambahnya.

Baca Juga: Suasana Akrab, Prabowo: Jokowi Latih Saya Agar Tak Kaget Jadi Presiden

Menurut Eep, praktik oligarki dan nepotisme adalah ancaman serius bagi demokrasi. "Jika dibiarkan, demokrasi kita akan jatuh ke tangan tiran yang hanya membangun dinasti demi dinasti. Mereka akan melayani kepentingan sempit, sementara kepentingan seluruh warga akan terabaikan," ujarnya.

Eep mengajak seluruh masyarakat untuk melawan praktik-praktik nepotisme dan oligarki demi masa depan Indonesia yang lebih gemilang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X