Emrus Sihombing: Suara 'Perubahan' Dijual Demi Kursi Menteri, Apakah Sudah Putus Urat Malunya?

photo author
- Selasa, 14 Mei 2024 | 14:00 WIB
Emrus Sihombing adalah salah satu tokoh politik (dok instagram Emrus Sihombing)
Emrus Sihombing adalah salah satu tokoh politik (dok instagram Emrus Sihombing)


Bisnisbandung.com - Emrus Sihombing adalah salah satu tokoh yang dikenal luas dalam dunia akademisi, politik, dan komunikasi di Indonesia.

Emrus Sihombing menyoroti tajam terkait suara 'perubahan' dalam politik yang tampaknya telah dijual demi mendapatkan kursi menteri.

Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Emrus Sihombing mengatakan apakah benar mereka telah kehilangan malu?

Baca Juga: Ini Dia Cara Mengetahui Potensi Dirimu, Sebagai Kunci Kesuksesanmu!

Emrus Sihombing menyebut dalam dinamika politik pasca-Pemilu, terlihat bahwa PDI Perjuangan lebih cenderung bergabung dengan koalisi Prabowo daripada Aneis dan Cak Imin.

"Harusnya garis politik daripada Cak Imin dan Aneis harus konsekuen dengan perubahan," jelas Emrus Sihombing.

Hal ini menunjukkan betapa politisi lebih memilih kepentingan pribadi dan partai ketimbang teguh pada prinsip 'perubahan' yang mereka gaungkan.
 
Emrus Sihombing mengatakan "Saya melihat perkembangan tampaknya adalah Ada kemungkinan besar merapatnya dua partai ini PKB sama Nasdem menjadi bagian daripada koalisi padahal sebenarnya rakyat memilih mereka karena takeline yang dibawa perubahan."

Spekulasi juga muncul bahwa PKB dan Nasdem mungkin akan merapat ke koalisi yang sama.

Baca Juga: 3 Bus mengangkut Siswa SMK Lingga Kencana Depok terjadi kecelakaan di Subang ternyata Beda PO

Ini menimbulkan pertanyaan serius terkait konsistensi dan integritas politik dari partai-partai tersebut.

Partai politik seharusnya memilih untuk berada di oposisi setelah kalah dalam Pemilu, bukan mendekati atau bahkan bergabung dengan pemerintahan.

Namun, apa yang terjadi justru sebaliknya.

"Partai politik masih berdua kaki dua kaki memenangkan daripada paslon presidennya dan memenangkan daripada legislatifnya." ucapnya.

Mereka lebih memilih peluang politik dengan bergabung dalam koalisi pemenang, mengorbankan suara rakyat yang telah memilih mereka.

Langkah ini menciptakan keraguan terhadap konsistensi dan integritas politik mereka.

Baca Juga: Masih Menganggur? Berikut 9 Tips Mendapatkan Pekerjaan Pertama, Banyak yang Gagal di Nomor 5

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X