Bisnisbandung.com - Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan kritik pedas terhadap politisasi program bantuan sosial (bansos) di Indonesia.
Faisal Basri yang juga Tim Hukum Anies-Muhaimin (AMIN) menyamakan praktik bansos tersebut dengan istilah 'Gentong Babi', yang merupakan versi lokal.
Menurut Faisal Basri 'Gentong Babi' mengacu pada kegiatan politik di mana para politisi mengalokasikan dana besar ke wilayah konstituensinya untuk memperoleh dukungan dalam pemilihan.
Praktik ini, sebagaimana yang dijelaskan Faisal Basri, mirip dengan konsep 'Pork Barrel' yang umum di negara-negara demokratis.
Dikutip dari youtube Mahkamah Konstitusi RI, Faisal Basri menjelaskan "Menggelontorkan uang banyak di daerah konstituennya di distrik mereka itu agar terpilih kembali".
Faisal Basri menyoroti bahwa dalam konteks Indonesia, program bansos seharusnya menjadi solusi bagi kemiskinan ekstrem yang masih menghantui sebagian besar penduduk.
Namun, ia menilai bahwa distribusi bansos seringkali tidak sistematis dan bersifat ad-hoc.
Faisal Basri mengaitkan konsep ini dengan praktik di Amerika Serikat (AS), di mana 'Gentong Babi' menggunakan proyek-proyek besar yang tidak dapat diiming-imingi dengan bansos.
Baca Juga: Park Hang-seo Tidak Akan Kembali Sebagai Pelatih Timnas Vietnam, Menurut Pundit Quang Hay
"Sementara di Amerika Serikat, 'Pork Barrel' umumnya digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur yang mendukung pembangunan di daerah konstituen masing-masing," tambahnya.
Namun, di Indonesia, bansos seringkali menjadi alat politik yang digunakan untuk kepentingan pribadi politisi.
Menurut Faisal Basri fenomena politisasi bansos menjadi isu serius yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Faisal Basri menegaskan "Pentingnya menerapkan pendekatan yang sistematis dalam penanganan kemiskinan, daripada menggunakan bansos sebagai alat politik yang hanya menguntungkan pihak tertentu".
Baca Juga: Hoang Anh Tuan Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas U-23 Vietnam untuk Piala Asia U-23 2024
Artikel Terkait
Bahlil Hadalia Minta Penyelesaian Cepat Sengketa Pilpres, 'Tidak Ada yang Salah'
Prabowo Subianto: Tetap Tenang Menyongsong Hasil Akhir Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Panglima TNI: Tidak Ada Korban dalam Ledakan Gudang Amunisi di Bogor
Panglima TNI Ungkap Detil Ledakan Gudang Amunisi di Jawa Barat
Panglima TNI Ungkap Ledakan Gudang Munisi: Amunisi Sudah Kedaluwarsa dan Harus Dimusnahkan
Sekjen PDI-P Akui Kesalahan Calonkan Gibran Sebagai Wali Kota Solo