- 1 unit truk Isuzu tahun 2002
- 1 unit Nissan Grand Livina tahun 2010
- 1 unit Nissan Juke tahun 2012
- 1 unit motor Yamaha Vega tahun 2001
Baca Juga: Diluncurkan SpaceX, Inilah kelebihan Satelit Merah Putih 2 milik TelkomGroup
Jika ditotalkan, semua alat transportasi milik Jokowi bernilai sekitar Rp. 432 Juta.
Selain itu, orang nomor satu di Indonesia ini juga memiliki harta bergerak senilai Rp 356.950.000 dan uang tunai setara kas senilai Rp15.338.433.676.
Tanpa adanya hutang, sehingga total harta kekayaan Presiden RI Joko Widodo jelang pensiun mencapai Rp 82.369.583.676.
Baca Juga: Cyberbullying marak terjadi, Media turut andil mengatasi perilaku Bullying
Sumber Kekayaan Presiden Jokowi
Diketahui, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini mulai bekerja di perusahaan kertas PT Kraft Aceh setelah lulus kuliah pada tahun 1985. Namun, Jokowi baru bekerja di perusahaan tersebut selama dua tahun.
Yang membuat tidak tertahankan, menurut Jokowi, adalah budaya kerja. Penugasan kerja dilakukan dengan gaya kasar yang tidak bisa lagi diterimanya.
"Suruh menyuruh berlangsung sangat otoriter, padahal kinerja telah berjalan cukup baik. Itu membuat saya kerasan," tutur Jokowi, sebagaimana dipaparkan Alberthiene Endah dalam Jokowi: Memimpin Kota, Menyentuh Jakarta (2012).
Baca Juga: Demi program makan siang gratis dari Prabowo-Gibran, Subsidi BBM akan dipangkas? Segini anggarannya
Pada akhirnya, Jokowi pulang kampung pada tahun 1987. Ia pun ingin berbisnis dengan tabungan gajinya. Pilihan kemudian jatuh pada industri kayu atau furniture.
Artikel Terkait
Jokowi Mengungkapkan Alasannya Menjadikan AHY Menteri Agraria dan Tata Ruan
Ahmad Sahroni Menegaskan Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh : Tidak ada Pembicaraan Menerima Hasil Pemilu
Akibat fenomena El Nino ? Makin langka harga beras semakin mahal. Begini tanggapan Presiden Jokowi
2 Alasan Mengapa AHY Mau Terima Tawaran Jokowi Untuk Menjadi Menteri ATR
Sidang Kabinet, Jokowi Minta Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadhan: AHY Juga Tampak Hadir
Muncul Isu Hak Angket di Masyarakat, Bahlil: Presiden Jokowi Biasa Saja