Efisiensi Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Berikut Penjelasan TKN Prabowo Gibran

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 10:30 WIB
Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran Eddy Soeparno (dok youtube kompas)
Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran Eddy Soeparno (dok youtube kompas)

Bisnisbandung.com- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran memberikan penjelasan terkait isu yang berkembang.

Isu mengenai kemungkinan pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mendukung program makan siang gratis bagi anak sekolah.

Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran, Eddy Soeparno menegaskan bahwa tidak akan ada pemangkasan subsidi energi yang berujung pada kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Khusus Cewek! Inilah 5 Cara Menarik Perhatian Cowok Cuek, Nomor 5 Gampang Banget

Menurutnya yang akan dilakukan adalah efisiensi dengan membatasi jumlah penerima subsidi BBM dan LPG 3 kg.

Dikutip dari youtube kompas, Eddy Soeparno mengatakan "Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa subsidi yang diberikan tepat sasaran".

"Sehingga anggaran yang tersedia dapat dialihkan untuk mendukung program makan siang gratis".

Eddy Soeparno menyoroti bahwa selama ini subsidi energi, termasuk BBM dan LPG 3 kg, banyak dinikmati oleh kalangan masyarakat mampu atau orang-orang kaya, sehingga tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Merosot Jauh Jepang dan Inggris Mengalami Resesi Ekonomi, Dua Negara Maju Ini dalam Keadaan Darurat

"Anggaran subsidi energi pada tahun lalu mencapai Rp500 triliun, dan direncanakan akan dipangkas menjadi Rp350 triliun tahun ini," tambahnya.

Untuk mencapai efisiensi, Eddy Soeparno menekankan perlunya penyempurnaan data penerima subsidi energi.

Hal ini meliputi identifikasi siapa yang berhak menerima subsidi, termasuk kaum miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Selain itu, aturan mengenai penerima subsidi energi juga perlu diperkuat untuk mencegah penyalahgunaan.

Baca Juga: Merosot Jauh Jepang dan Inggris Mengalami Resesi Ekonomi, Dua Negara Maju Ini dalam Keadaan Darurat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X