Ini merupakan respons terhadap beberapa kepala daerah yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap salah satu kontestan Pilpres, seperti yang terjadi di Jawa Timur.
"Ya untuk semua gubernur dan penjabat-penjabat Gubernur, bukan hanya di Jawa Timur, di semua daerah ya supaya tetap bersikap netral. Dan semua pemain (kontestan) juga harus bermain bersih," himbau Wapres.
Meski demikian, Wapres memberikan ruang bagi individu yang memiliki preferensi politik sebagai pribadi.
Namun, aturan yang berlaku harus diikuti dengan ketat, seperti cuti saat mengikuti kampanye, sambil tetap menjalankan tugas dengan baik.
"Ada aturannya tidak harus mundur, tapi harus cuti kalau dia [kampanye], sesuai aturan saja. Saya kira aturannya sudah ada, kalau dia pemain, ya dia main pada saat cuti, saya kira begitu," paparnya.
Selain itu, Wapres juga menanggapi isu netralitas lembaga pendidikan. Dalam kasus tertentu, seorang calon presiden diduga ditolak oleh sebuah perguruan tinggi negeri untuk mengisi seminar.
Wapres menegaskan bahwa lembaga pendidikan juga harus menjaga netralitasnya.
"Perguruan tinggi harus netral. Kalau soal orangnya silahkan saja, tapi lembaganya harus netral," tegas Wapres.***
Artikel Terkait
Kementerian Kesehatan Sebar Nyamuk Wolbachia di 5 Kota, Ini Penyebabnya!
Ganjar Pranowo: Drama Politik yang Tidak Perlu Terjadi Jelang Pilpres 2024
Gibran Sapa Masyarakat Jambi dan Komitmen Pembangunan Sumatera yang Menjanjikan
Apakah Melanggar Undang-Undang Staf KSP Jadi Anggota Tim Kampanye? Ini Jawaban Moeldoko
Membangun Harapan di Tengah Konflik, Kisah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Ungkap Kerawanan Terbesar pada Pilpres 2024
Sandiaga Uno Ungkap Kisah Perjalanan Politik Mahfud MD dan Kemeja Putih