Namun semisal berhasil terpilih dan ketika sudah berkuasa nanti, hal yang dilakukan Prabowo tentu tidak akan lagi menaruh orang-orang Jokowi disekitarnya.
3. Joko Widodo Tidak lagi pegang kendali
Ketika sudah pensiun, Joko Widodo bukan lagi orang kuat yang punya kuasa atas negeri ini.
Ia tak punya kendali mayoritas lagi, maka bukan tidak mungkin, dulu niatnya ingin supaya Gibran dapat menjadi pemimpin bersama Prabowo.
Namun tentu, Prabowo akan berikan kesempatan lebih banyak pihaknya untuk dapat melancarkan aksi kuasanya. Sebab tongkat komando sudah ditangan.
Pengaruh Jokowi semakin lemah, sebab 'kaki-kaki' nya di pemerintahan sudah dipangkas oleh penguasa baru.
Peran Gibran pun semakin kecil dan tak lebih besar dari sang penguasa.
4. Jokowi Serba Salah
Di akhir masa jabantannya ini, kita patut bersyukur punya presiden hebat dan sangat merakyat.
Kita bangga punya presiden yang luar biasa bekerja "mati-matian" demi rakyatnya.
Namun semua itu bisa saja tercoreng, sebab manuver yang dilakukan mantan gubernur DKI Jakarta itu membuat publik patah hati.
Pendukung setianya merasa kecewa dan marah. Kritikan adalah bentuk kasih sayang pendukungnya untuk dia.
Namun nasi sudah jadi bubur, Joko Widodo sudah di cap sebagai presiden yang tidak netral karena fakta yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: Tanggapi Keputusan MKMK, Sekjen PDIP: Intervensi Terhadap MK Harus Diusut
Mulai dari isu politik dinasti, menggoyang Mahkamah Konstitusi, mendukung paslon tertentu, menggunakan kekuasaan untuk memenangkan paslon yang ia dukung dan lain-lain.
Artikel Terkait
Definisi kerja cerdas sebenarnya, Inilah 4 faktor penyebab PT KAI meraih profit di tangan Ignasius Jonan
Pastinya bikin melongo, Deretan pejabat terkaya di Indonesia. Nomor 6 Capres tahun 2024
Kandidat Capres terkuat 2024, Deretan perusahaan milik Prabowo Subianto
Netralitas Alat Negara di Pemilu jadi Pertaruhan
Pencawapresan Gibran Cacat Legitimasi Karena Manuver Inkonstitusional
Tanggapi Keputusan MKMK, Sekjen PDIP: Intervensi Terhadap MK Harus Diusut