Netralitas Alat Negara di Pemilu jadi Pertaruhan

photo author
- Jumat, 10 November 2023 | 18:55 WIB
netralitas pemilu dipertaruhkan (Instagram @prabowo)
netralitas pemilu dipertaruhkan (Instagram @prabowo)

Bisnisbandung.com - Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menilai keikutsertaan putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka akan potensial mempengaruhi netralitas alat negara.

Menurutnya, Potensi itu juga tidak harus by intention atau disengaja, tetapi secara tidak langsung bisa mempengaruhi netralitas alat negara.

Dikatakannya, tidak menutup kemungkinan ada orang-orang yang bekerja di instansi pemerintah

Yang mengidolakan Jokowi dan kemudian merasa bahwa membantu Jokowi adalah sesuai dengan keinginan dia.

Baca Juga: Pasca dipecat dari Jabatan Ketua MK oleh MKMK, Anwar Usman Mengeluarkan Statement Ini

"Problemnya, kalau itu dilakukan. Maka bukan tidak mungkin mulai dari netralitas birokrasi, netralitas TNI- Polri itu bisa terganggu," tuturnya di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Arif mengkhawatirkan pencalonan Gibran jika teruskan akan membuat bangsa Indonesia kehilangan ruh politik berkeadilan.

"Kalau ini dibiarkan nanti kita akan terjebak pada gaya-gaya lama, ketika nepotisme dianggap normal,

Ketika pelanggaran etika dianggap bisa diterima sejauh tidak melanggar hukum.

Nanti lama-lama politik dan hukum kita terjebak pada formalisme dan kalau itu terjadi, negara ini kehilangan ruh politik yang berkeadilan," tegasnya.

Hal itu bisa dihindari ketika Jokowi adalah negarawan dan mau menghindari potensi konflik kepentingan.

"Itu seharusnya bisa dihindari seandainya Jokowi adalah seorang negarawan," sambungnya.

Baca Juga: Mahfud Buka Suara Terkait Putusan MKMK Mengenai Pelanggaran Etika Hakim MK

Namun, Arif menyangsikan sikap kenegarawanan Jokowi, termasuk Jokowi dan Gibran.

"Jadi saya mau mengatakan bahwa baik Jokowi, Prabowo, Gibran, dan seluruh ketua partai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: press release

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X