Bisnisbandung.com - Presiden Jokowi saat ini banyak dikabarkan condong pada paslon tertentu di pilpres kali ini.
Hal ini dinilai banyak pihak akan berpotensi membuat posisi Jokowi jadi kurang baik.
Bila terus mendukung paslon tertentu pengamat menilai hal ini kurang baik karena posisi Presiden Jokowi harusnya netral.
Ini akan jadi contoh kurang baik kedepannya dan akan bisa berdampak negatif terhadap posisi seorang Jokowi karena berada pada paslon tententu.
Baca Juga: Ingin Meraih Kesuksesan di Usia Muda? Coba Lakukan 6 Kegiatan Berikut
Pengamat politik sekaligus penggiat sosial Media Denny Siregar dalam konten youtobe 2045 TV megeluarkan pendapatnya. Yuk kita simak!
1. Terlalu Percaya Diri
Dua periode masa kepemimpinan Joko Widodo sudah kita rasakan pengaruhnya dimasyarakat.
Aneka program dilancarkan mulai dari pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan tren positif Indonesia di mata dunia.
Joko Widodo mendapat simpati rakyat, tampak dari setiap kunjungan kerjanya animo masyarakat bagai lautan selalu antusias ingin bersalaman dengannya.
Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan yang dinahkodai mantan pengusaha mebel itu lumayan tinggi.
Karena itulah mayoritas rakyat bersedia untuk dipimpin oleh ayah Gibran tersebut selama 2 periode.
Hal ini menjadikan Joko Widodo diatas angin, otomatis tingkat kepercayaan dirinyapun semakin menjulang.
Baca Juga: Apple iOS 17.2 Hadirkan Fitur Baru Ini Ke iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro Max
Artikel Terkait
Definisi kerja cerdas sebenarnya, Inilah 4 faktor penyebab PT KAI meraih profit di tangan Ignasius Jonan
Pastinya bikin melongo, Deretan pejabat terkaya di Indonesia. Nomor 6 Capres tahun 2024
Kandidat Capres terkuat 2024, Deretan perusahaan milik Prabowo Subianto
Netralitas Alat Negara di Pemilu jadi Pertaruhan
Pencawapresan Gibran Cacat Legitimasi Karena Manuver Inkonstitusional
Tanggapi Keputusan MKMK, Sekjen PDIP: Intervensi Terhadap MK Harus Diusut