Tentunya hal ini positif buat mertua Wali Kota Medan Bobby Nasution itu untuk bekerja, karena sedang punya confiden tingkat tinggi.
Namun sebaliknya menurut Denny, hal ini justru jadi pintu lawan politiknya untuk masuk dan merongrong kehebatan Joko Widodo.
Pintu pujian terhadapnya terbuka lebar, lawan politik akan terus memuji dia atas kehebatannya memimpin, sehingga sang presiden merasa semakin diatas angin dan tidak terlalu perlu bekerja lebih keras lagi.
2. Prabowo Mengalah untuk Mengalahkan
Sejak awal, para kader Gerindra menyarankan Prabowo untuk tak menjadikan Gibran sebagai cawapresnya.
Mereka khawatir elekabilitas Ketum pertainya tersebut jadi rendah setelah memilih Gibran sebagai cawapres.
Muncul nama Erick Thohir sebagai kandidat kuat bakal mendampingi mantan Danjen Kopassus itu di Pilpres 2024.
Namun Prabowo tak menggubris dan tetap memutuskan menggandeng putra Jokowi sebagai cawapresnya.
Dan prediksi kader Gerindra tersebut benar, elektabilitas Prabowo kian turun menurut hasil survey terbaru yang dikeluarkan Charta Politika.
Yunarto Wijaya merupakan Direktur Eksekutif Charta Politika berpendapat GIbran menjadi beban buat Prabowo secara elektoral.
Prabowo bisa saja mengganti Gibran dengan tokoh lain sebgai cawapresnya selagi sempat, namun berhubung dia sungkan dengan Jokowi.
Maka Prabowo terus memaksakan diri bersama Gibran, hal ini dilakukannya karena mengalah demi memperoleh dukungan dari para pendukung Jokowi terdahulu.
Selain itu karena faktor populasritas Jokowi yang begitu luas membuat Prabowo tetap menjadikan Gibran pendampingnya di pilpres mendatang berharap kena limpahan suara dari pemilih Jokowi.
Baca Juga: Ketahui 8 Tips yang Harus Dipersipkan Ketika Ingin Kuliah Keluar Negeri
Prabowo mengalah untuk menang, karena saat ini dia tidak punya kuasa dan tak dapat melawan 'perintah' Jokowi buat menjadikan putranya jadi cawapres.
Artikel Terkait
Definisi kerja cerdas sebenarnya, Inilah 4 faktor penyebab PT KAI meraih profit di tangan Ignasius Jonan
Pastinya bikin melongo, Deretan pejabat terkaya di Indonesia. Nomor 6 Capres tahun 2024
Kandidat Capres terkuat 2024, Deretan perusahaan milik Prabowo Subianto
Netralitas Alat Negara di Pemilu jadi Pertaruhan
Pencawapresan Gibran Cacat Legitimasi Karena Manuver Inkonstitusional
Tanggapi Keputusan MKMK, Sekjen PDIP: Intervensi Terhadap MK Harus Diusut