Bisnisbandung.com - Negara Vanuatu sempat menjadi sorotan publik pada tahun 2020. Hal tersebut lantaran Vanuatu kerap menyinggung tentang Papua dan Indonesia.
Hal tersebut dilakukan pada sidang majelis umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). negara kecil yang berada di sebelah timur Australia itu protes jika pemerintah Indonesia melakukan tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua, dan abai terhadapnya.
Berikut ini akan membahas beberapa fakta soal negara kecil Vanuatu yang sampai saat ini membenci negara Indonesia.
Baca Juga: Jelas Perbedaannya! Kenapa Stadion Sepakbola di Pulau Jawa Lebih Megah Dibanding luar Jawa
1. Negara Republik
Vanuatu merupakan salah satu negara Republik dengan nama lengkap Ripublik Blong Vanuatu dalam bahasa Bislama, Republique De Vanuatu dalam bahasa Perancis.
Dipimpin oleh kepala negara Presiden Tallis Obed Moses. populasi asli negara Vanuatu adalah orang Melanesia sebagai mayoritas dan Polinesia sebagai minoritas.
Nama Vanuatu berasal dari bahasa lokal orang Melanesia yang memiliki arti Our Land Forever atau Tanah Kita Selamanya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Penginapan Di Sabang, Pulau Santai Di Ujung Sumatera
2. Kondisi Geografis
Vanuatu merupakan sebuah negara kepulauan di Samudera Pasifik Selatan yang letaknya berada di Timur Laut New Caledonia.
Sebelumnya merupakan negara Kondominium Aglo Perancis yang dikelola bersama di New Hebrides hingga mencapai kemerdekaan pada tahun 1980.
Republik Vanuatu memiliki 13 Pulau dan 60 Pulau kecil yang gugusannya membentuk huruf Y. Ibu Kota negara Vanuatu yakni Port Villa terletak di Pulau Evate yang menjadi Pulau utama di negara pasifik tersebut.
Baca Juga: Wisata Pulau Banda Neira Provinsi Maluku, Surga Bagi Para Penyelam
3. Kondisi Ekonomi
Bertani, melaut, dan beternak adalah mata pencaharian utama penduduk negara tersebut. hasil pertanian di negara itu adalah kelapa, kava, cokelat, kopi, pisang, yam, ubi, taro, dan sukun.
Penangkapan besar Tuna dan Bonito dilakukan melalui kerja sama dengan Jepang dan Australia. Vanuatu juga menjadi negara manufaktur dalam bidang pengepakan daging, pembekuan ikan, pembuatan minuman ringan, dan mebel.
Artikel Terkait
Komas HAM : Keputusan Damai Agar Konflik Di Papua Berakhir Presiden Harus Berani Ambil Sikap Dialog Dengan KKB
YLBHI : Jangan Melanggar HAM PertanyakanTudingan Polri Pada LSM Sebagai Pembuat Situasi Panas Di Papua
Karate Jabar Pertahankan Juara Umum Di Pon XX,2021 Papua
Koalisi Papua Damai (KPD) Jabar Dukung DOB Di Bumi Cendrawasih dan Tolak Papua Merdeka
Terungkap! Alasan Dibalik Papua Nugini Tidak Menjadi Bagian ASEAN