Bisnisbandung.com - Uni Emirat Arab dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan Crypto dunia saat ini.
Seperti diketahui beberapa perusahaan raksasa yang bergerak di bidang Crypto seperti Binance telah lama berkantor di UEA.
Baru-baru ini Menteri Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Thani Al Zeyoudi kembali mengungkapkan keseriusan negaranya tentang pengembangan Crypto.
Hal tersebut diungkapkan pada sebuah wawancara tentang masa depan Crypto dengan Bloomberg di Davos, Swiss.
Baca Juga: Tak Perlu Ganteng, 5 Cara Membuat Wanita Tertarik Padamu, Nomor 5 Sudah Dipastikan Dia Akan Takluk!
"Crypto akan memainkan peran utama untuk perdagangan UEA ke depan. Yang paling penting adalah kami memastikan tata kelola global dalam hal Cyptocurrency dan perusahaan Crypto,” Al Zeyoudi menjelaskan.
“Kami mulai menarik beberapa perusahaan ke negara ini dengan tujuan agar kami bersama-sama membangun tata kelola dan sistem hukum yang tepat, yang diperlukan,” kata pejabat tersebut.
Omar Sultan Al Olama, Menteri Negara UEA untuk Kecerdasan Buatan, Ekonomi Digital, dan Aplikasi Kerja Jarak Jauh, juga berbicara tentang regulasi Cryptocurrency minggu lalu dalam sesi Forum Ekonomi Dunia berjudul “Menemukan keseimbangan yang tepat untuk Crypto” di Davos.
Dia mengonfirmasi bahwa tidak ada pertukaran Crypto yang dilisensikan di UEA, menekankan bahwa kerangka peraturan untuk Cryptocurrency di UEA “tidak ringan.” Menteri berkata:
"UEA belum mengeluarkan satu pun pertukaran Crypto berlisensi di UEA, baik Binance maupun FTX… tidak ada yang dapat bergabung dengan pelanggan mana pun bahkan minggu lalu."
Baca Juga: Fix madesu, 7 tanda hubunganmu dengan pasangan tidak punya masa depan, no 3 udah toxic banget.
Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai (VARA), yang didirikan pada bulan Maret, juga menyatakan di situs webnya bahwa pihaknya belum memberikan izin operasi apa pun hingga saat ini. VARA bertanggung jawab untuk melisensikan dan mengatur sektor Crypto di Emirat Dubai dan wilayah zona bebasnya (tidak termasuk DIFC) berdasarkan hukum UEA.
Namun, sejumlah pertukaran mata uang kripto — termasuk Binance, FTX, Okx, Bitoasis, dan Coinmena — telah menerima lisensi sementara dari VARA. Regulator baru-baru ini mengklarifikasi bahwa platform perdagangan Crypto ini sedang dalam tahap pertama dari proses persetujuan empat tahap.
Menurut laporan “Gaya Hidup Digital” 2022 yang diterbitkan oleh Telecommunications and Digital Government Regulatory Authority (TDRA) Uni Emirat Arab, sekitar 11,4% penduduk UEA memiliki atau telah berinvestasi dalam Cryptocurrency.***
Artikel Terkait
Kamu Suka Rebahan? Bisa Kamu Manfaatkan Buat Dapat Uang Lewat Kerja Online lho. Simak Yuk Berikut!
Cryptocurrency Polygon Mengumumkan Hard Fork Mendatang untuk Mengatasi Lonjakan Gas dan Reorganisasi Rantai
Jepang Mengusulkan Kepada Dunia Internasional Agar Exchanger Crypto Diawasi Seperti Mengawasi Bank
Binance Bersiap untuk Hadir di Polandia dengan Mengikuti Regulasi Setempat
Waduh, Menyusul FTX, Kini Perusahaan Crypto Genesis Juga Mengajukan Kepailitan
Heboh Microsoft PHK 10.000 karyawan, Ini Penyebabnya