Bisnisbandung.com - Kegiatan transaksi Crypto yang masih belum memiliki regulasi tetap menjadi tantangan tersendiri di berbagai negara saat ini.
Terlebih kurangnya edukasi tentang Crypto yang dapat membuat celah penipuan dengan berkedok investasi Crypto menjadi peluang bagi pihak yang tidak bertanggungjawab.
Bank Venezuela dilaporkan telah melakukan penutupan terhadap 75 rekening di negaranya yang terindikasi terkait transaksi Crypto.
Baca Juga: Simak 5 Cara Bikin Doi Tambah Sayang, Mudah Dilakukan tapi Dijamin Bikin Langgeng!
Menurut Legalrocks, firma hukum yang berfokus pada Crypto dan Blockchain di Venezuela, lebih dari 75 akun telah diblokir oleh bank swasta Venezuela karena memfasilitasi konversi crypto-to-fiat dan fiat-to-crypto sejak akhir 2021.
Hal tersebut diikuti dengan peningkatan kewaspadaan Bank-bank Venezuela terhadap akun yang umumnya terkait dengan transaksi mata uang Crypto.
Ana Ojeda, CEO Legalrocks, menyatakan bahwa menggunakan akun ini untuk menerima mata uang fiat untuk dijual atau ditukar dengan Cryptocurrency tidak boleh dianggap sebagai alasan yang sah untuk memblokirnya.
Namun, dia mengklarifikasi bahwa perubahan tersebut terjadi jika terdapat cukup tanda bahwa dana yang digunakan dalam transaksi tersebut terkait dengan kegiatan ilegal atau kriminal.
Baca Juga: Terungkap Ternyata Ini 6 Ciri Wajah yang Membawa Keberuntungan. Nomor 5 Tidak Disangka-sangka
Dengan cara yang sama, transaksi melalui pertukaran mata uang Crypto yang tidak disahkan oleh Sunacrip, pengawas nasional untuk aset mata uang Crypto, juga dapat dianggap mencurigakan oleh otoritas keuangan, dan membenarkan penyelidikan.
Ojeda menjelaskan bahwa pertukaran stablecoin melalui pasar P2P umum terjadi karena bencana ekonomi dan tingginya tingkat devaluasi yang dialami mata uang fiat nasional (bolivar Venezuela) selama tahun ini.
Ini berarti bahwa orang menggunakan stablecoin sebagai penyimpan nilai, membelinya saat menerima mata uang fiat sebagai pembayaran dan kemudian menukarnya dengan mata uang fiat lagi untuk membeli barang dan membayar layanan.
Menurut sebuah laporan yang disajikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Juli, Venezuela menempati urutan ketiga di antara negara-negara dengan adopsi Cryptocurrency terbanyak.
Artikel Terkait
Konakami Digital Indonesia Menargetkan Ekspansi Enam Negara di 2023
Pahami 3 Hal yang Perlu Dihindari Supaya Sukses Usia Muda
Mark Cuban: 'Bitcoin Adalah Investasi Yang Baik, Investor Emas Bodoh'
Terungkap! Ternyata Orang sukses dapat Mengatur Waktu, Berikut Penjelasanya
Bank HSBC Mengajukan Merek Dagang untuk Berbagai Layanan Crypto, Metaverse, dan NFT
Asosiasi Sepak Bola Argentina AFA Telah Bekerja Sama Dengan Upland Untuk Memasuki Dunia Metaverse