Bisnisbandung.com – Bitcoin Mining Council mengeluarkan data berdasarkan survei BMC Q2 2022, efisiensi penambang Crypto khususnya Bitcoin meningkat 46% year-on-year dan 5,814% dibandingkan 8 tahun lalu.
Penggunaan energi berkelanjutan dalam penambangan Crypto Bitcoin (BTC) mencapai 59,5% secara global pada Q2 2022, meningkat 6% dari tahun ke tahun dari Q2 tahun lalu, menurut perkiraan Bitcoin Mining Council (BMC).
“Ini menjadikan penambangan Crypto Bitcoin salah satu industri paling berkelanjutan secara global,” kata siaran pers 19 Juli oleh Bitcoin Mining Council seperti dikutip dari cryptoslate.com
Bitcoin Mining Council adalah forum global sukarela dari perusahaan Crypto Bitcoin lintas sektor, termasuk pertambangan, yang mewakili 50,5% dari jaringan pertambangan Bitcoin.
Organisasi ini didirikan pada Mei 2021 dengan bantuan beberapa perusahaan pertambangan Bitcoin terbesar dan MicroStrategy, dengan CEO-nya, Michael Saylor.
Perhitungan tersebut didasarkan pada hasil survei BMC Q2 2022, yang menunjukkan bahwa 66,8% anggota dan peserta Bitcoin Mining Council dalam survei menggunakan energi berkelanjutan.
Survei BMC berfokus pada tiga metrik antara lain konsumsi listrik, efisiensi teknologi, dan bauran daya yang berkelanjutan.
Temuan survei juga menunjukkan bahwa efisiensi industri pertambangan meningkat 46% dari 14,4EH per gigawatt (GW) di Q2 2021 menjadi 21,2 EH per GW di Q2 tahun ini.
Artikel Terkait
Samsung Mengeluarkan Chip Baru yang Lebih Efisien untuk Industri Pertambangan Crypto
Swedia Berencana Menghentikan Penambangan Crypto seperti Bitcoin Ditengah Peningkatan Permintaan Suplai Energi
Update Teknologi Mendorong Harga Crypto Polygon (MATIC) melonjak 70%
Para Pakar Crypto di Forum Finder.com Mengeluarkan Prediksi Terbaru Tentang Arah Harga Ethereum