Bank Sentral Belanda Memberi Binance Diskon 5% Untuk Denda Jutaan Dolar

Bisnisbandung.com - Binance Holdings telah didenda lebih dari 3 juta euro karena beroperasi di Belanda tanpa mendaftar ke Bank Sentral Belanda (DNB).

Hukum Belanda menyatakan bahwa setiap organisasi yang ingin menawarkan layanan terkait Crypto di negara tersebut harus terlebih dahulu mendaftar ke Undang-Undang Pencucian Uang (Wwft) dan Pendanaan Teroris (Pencegahan) yang mulai berlaku pada Agustus 2008.

Namun, meskipun diperingatkan tentang aturan oleh Bank Sentral Belanda pada tahun 2021, perusahaan yang terdaftar di Cayman gagal mengantre dan, sebagai akibatnya, diminta untuk membayar 3.325.000 euro.

Denda, yang diberlakukan kembali pada bulan April, sangat ketat.

Baca Juga: Binance Perusahaan Exchanger Crypto Terbesar di Dunia Diberikan Lisensi Aset Virtual oleh Pemerintah Dubai

Menurut Bank Sentral Belanda, Binance bisa didenda paling banyak adalah 4 juta euro. karena perusahaan mendapat untung besar dari pelanggaran itu.

Seperti yang dilaporkan oleh Bank Sentral Belanda, Binance “menikmati keunggulan kompetitif karena belum membayar pungutan apa pun ke Bank Sentral Belanda dan tidak harus mengeluarkan biaya lain sehubungan dengan pengawasan yang sedang berlangsung.”

Tidak hanya itu, Bank Sentral Belanda mengklaim bahwa lamanya pelanggaran juga berpengaruh pada keputusannya.

Binance melanggar peraturan dari 21 Mei 2020, ketika pendaftaran diwajibkan, hingga 1 Desember 2021, ketika menyelesaikan penyelidikannya.

Meski begitu, Pejabat Belanda telah setuju untuk 'memoderasi' denda yang dikenakan pada Binance sebesar 5%.

Ini karena, kata bank, perusahaan telah "relatif transparan" selama penyelidikan dan akhirnya mengajukan permohonan pendaftaran.

Baca Juga: Binance Mengumumkan Kerja Sama Dengan Cristiano Ronaldo, Hal ini yang Akan Dikembangkan

Berbicara setelah putusan, juru bicara Binance mengatakan :

“Keputusan hari ini menandai poros yang telah lama ditunggu-tunggu dalam kolaborasi berkelanjutan kami dengan Bank Sentral Belanda.”

“Meskipun kami tidak memiliki pandangan yang sama pada setiap aspek keputusan, kami sangat menghormati otoritas dan profesionalisme regulator Belanda untuk menegakkan peraturan sesuai keinginan mereka,”