investasi

Meski Pendapatan Meroket, Laba Indosat (ISAT) Justru Turun 30% Pasca Penggabungan Usaha

Senin, 13 Februari 2023 | 18:40 WIB
PT Indosat Tbk alias Indosat Ooredoo Hutchinson dengan kode saham ISAT (dok. ioh.co.id)

Bisnisbandung.com - PT Indosat Tbk alias Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) dengan kode saham ISAT telah mengumumkan laporan keuangan konsolidasian yang diaudit untuk tahun 2022 pada Senin (13/2/2022)

Pasca laporan keuangan dirilis, harga saham ISAT terpantau menguat sebesar 5,49% ke level Rp 6.250 per lembar sepanjang sesi I Senin (13/2/2022)

Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 46.752,3 milyar sepanjang tahun 2022 atau naik 48,9% secara year on year pasca penggabungan usaha dengan Hutchinson 3 Indonesia.

Baca Juga: Simak 5 perlakuan pria yang bisa bikin wanita merasa istimewa. Nomor 4 tampil stylish?

Layanan selular memberikan kontribusi sebesar 86,1% terhadap pendapatan usaha konsolidasian, disusul dengan kontribusi pendapatan MIDI sebesar 12,2% dan kontribusi segmen telekomunikasi tetap sebesar 1,7%.

Meskipun mengalami penurunan dalam pendapatan dari telepon, SMS, dan sewa menara, pendapatan segmen selular meningkat sebesar 58,4% dibandingkan tahun 2021, yang sebagian besar disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari data, jasa nilai tambah, dan interkoneksi. 

Namun pendapatan yang meroket juga disertai dengan peningkatan beban yang signifikan. 

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo berakhir! Hakim jatuhkan vonis hukuman mati atas Pembunuhan Brigadir J  

Beban-beban tercatat mengalami kenaikan sebesar 71,9% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 menjadi Rp 36.161,5 milyar. 

Peningkatan beban terutama disebabkan oleh beban akibat penggabungan dua perusahaan sehingga menyebabkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 30% secara year on year menjadi Rp 4.723,4 milyar di tahun 2022.

Dari sisi neraca, perusahaan mencatatkan kenaikan jumlah aset menjadi Rp 113.880,2 miliar atau meningkat sebesar 79,6% secara year on year.

Baca Juga: Kenali 7 Cara Mengatasi Pertengkaran Dengan Pasangan, Memberikan Sentuhan Fisik Ke Pasangan Juga Termasuk Lho

Liabilitas perusahaan juga meningkat sebesar 54,9% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp 82.265,2 miliar.

Per 31 Desember 2022 perusahaan tercatat memiliki utang pokok sebesar Rp 21.323,3 miliar (tidak termasuk biaya transaksi yang belum diamortisasi dan liabilitas sewa) dimana posisi dana kas pada periode tersebut adalah sebesar Rp 9.507,9 miliar. 

Halaman:

Tags

Terkini