Bisnisbandung.com - Bank sentral Selandia Baru telah menaikkan suku bunga dengan rekor tertinggi pada tahun ini dan memperingatkan bahwa ekonomi mungkin harus menghabiskan satu tahun penuh dalam resesi 2023 untuk mengendalikan inflasi yang setinggi langit.
Dimana Bank sentral atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) pada hari Rabu menaikkan suku bunga resmi (OCR) sebesar 75 basis poin menjadi 4,25 persen.
Hal tersebut membuat kita sekarang melihat suku bunga memuncak pada 5,5 persen, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 4,1 persen, yang artinya kemungkinan Selandia Baru akan memasuki resesi 2023.
Baca Juga: Film Tegar, Kisah Anak Penyandang Disabilitas Menggapai Cita-cita, Simak Sinopsis dan Pemerannya
Seperti banyak yang diketahui bahwa beberapa negara telah menaikkan suku bunganya, tidak terkecuali dengan Bank sentral Selandia Baru menaikan suku bunga untuk tetap bertahan menghadapi resesi 2023.
Nada hawkish Bank sentral yang terang-terangan membuat beberapa pedagang lengah, mengangkat dolar lokal dan mengirim tingkat swap lebih tinggi, sementara prediksi resesi juga mengejutkan.
RBNZ memproyeksikan ekonomi mulai terkontraksi pada kuartal kedua 2023 dan terus menurun hingga kuartal pertama 2024.
Baca Juga: Simak Tips Awet Muda Yang Dapat Anda Lakukan Dengan Mudah
"Inflasi bukan teman siapa pun dan untuk membersihkan negara dari inflasi kita perlu mengurangi tingkat pengeluaran," kata Gubernur RBNZ Adrian Orr dalam konferensi pers. “Itu berarti kita akan mengalami periode pertumbuhan PDB negatif.”
Risalah dari pertemuan menunjukkan RBNZ bahkan telah mempertimbangkan kenaikan poin persentase penuh ,Pasar dengan cepat menentukan harga dalam perubahan ekspektasi suku bunga.
Kenaikan kesembilan berturut -turut RBNZ berarti suku bunga kini telah naik 400 basis poin sejak Oktober 2021 dan merupakan pengetatan kebijakan paling agresif sejak 1999 ketika suku bunga diperkenalkan. Sekarang pada tingkat yang tidak terlihat sejak Januari 2009.
Baca Juga: Berikut Ini Deretan Nama Artis yang Juga Pebisnis, Anda Mau Mengikuti Jejaknya?
“Sikap RBNZ sangat hawkish, termasuk membahas potensi kenaikan 100bp,” kata ASB Bank dalam sebuah catatan.
Sementara 15 dari 23 ekonom yang disurvei oleh kantor berita Reuters memperkirakan komite kebijakan Bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, proyeksi dan bahasa bank yang hawkish mengejutkan.