Siap-siap cuan, Crypto Dogecoin (DOGE) Diprediksi dapat Terus Naik Meski Sudah Naik 120%

Bisnisbandung.com - Crypto Dogecoin (DOGE) masih menjadi pusat perhatian investor Crypto sejak Elon Musk merampungkan proses akusisi Twitter.

Seperti diketahui sejak Elon Musk membeli Twitter hingga hari ini harga Crypto Dogecoin (DOGE) telah naik hingga 120%.

Popularitas Crypto Dogecoin (DOGE) pun turut naik berdasarkan volume pencarian di mesin pencari google.

Baca Juga: Daftar 5 Peringkat Universitas terbaik di Indonesia tahun 2022, bagi anda calon Mahasiswa jangan salah pilih !

Dalam sebuah posting, platform tersebut mencatat bahwa volume pencarian untuk Dogecoin di raksasa pencarian Google belum naik ke level yang sebanding dengan yang terlihat pada Mei 2021, ketika harga Cryptocurrency mencapai titik tertinggi sepanjang masa di atas $0,70.

Tahun lalu pencarian DOGE di google juga sempat meledak sebelum harga Crypto tersebut naik hingga 10.000%.

Beberapa influencer Crypto saat itu menyatakan bahwa DOGE dapat menyentuh harga $1 yang tentunya membuat FOMO pada investor.

Baca Juga: Jelang KTT G20, Bali Mulai Melakukan Pembersihan

Melihat dominasi sosial Dogecoin, Santiment mencatat bahwa dominasi Cryptocurrency pada Mei 2021 adalah menunjukan potensi kerugian 40% sementara saat ini hanya 14%, menunjukkan ada lebih banyak ruang untuk pertumbuhan secara signifikan.

Karena Cryptocurrency DOGE telah memegang top 5 tren sosial kami selama 4-5 hari terakhir, ini dapat diartikan sebagai indikator penurunan harga yang masuk.

Khususnya, Exchanger Cryptocurrency terkemuka Binance baru-baru ini meluncurkan 'Bluebird Index', yang merupakan indeks Cryptocurrency yang melacak kinerja token aslinya sendiri, $BNB, serta Dogecoin (DOGE) dan Cryptocurrency yang kurang dikenal yang disebut Jaringan Topeng (MARK).

Baca Juga: Gerard Pique Pensiun, Laga Terakhir di Barcelona Akan Jadi Pertandingan Emosional

Nama dan konstituen indeks menarik perhatian di media sosial, dengan beberapa pengguna mengklaim Binance mengisyaratkan koin yang akan menjadi bagian dari integrasi Twitter di masa depan ke Web3.

Selama konferensi pers di Web Summit 2022 di Lisbon, CEO Binance merinci bahwa perusahaan tersebut adalah investor minoritas yang ingin “mendukung semaksimal mungkin” dengan Twitter.