Bisnisbandung.com - Perang yang melanda Ukraina dan Rusia telah mendorong berbagai inovasi di kedua negara tersebut dalam transaksi finansial salah satunya dengan mengadopsi penggunaan Crypto dan Bitcoin.
Sebelumnya ramai diberitakan bahwa Rusia yang mengalami sanksi financial dari dunia internasional telah mempertimbangkan legalisasi penggunaan Crypto termasuk Bitcoin untuk transaksi luar negeri.
Kali ini muncul kabar bahwa perusahaan retail raksasa dari Ukraina juga telah menerima Crypto Bitcoin sebagai alat pembayaran.
Techno zhak dan Stylus, dua pengecer berbasis teknologi terbesar di Ukraina, kini mulai menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran.
Menurut sebuah laporan oleh Majalah Bitcoin, mengutip outlet berita lokal Obozrevatel, dua pengecer teknologi raksasa akan memungkinkan pelanggan untuk membayar dalam $BTC untuk barang dan jasa.
Laporan tersebut mengklaim perusahaan akan menggunakan penyedia pembayaran Whitepay untuk berfungsi sebagai fasilitator perusahaan antara pelanggan dan pedagang.
Whitepay beroperasi sebagai anak perusahaan dari WhiteBIT, pertukaran Crypto yang berbasis di Eropa.
Laporan tersebut mengklaim bahwa pelanggan akan dapat menggunakan Bitcoin untuk pembayaran baik secara online maupun di toko fisik, yang berjumlah lebih dari 100 lokasi ritel di kedua perusahaan teknologi tersebut.
Pelanggan yang membayar secara langsung akan dapat menggunakan sistem titik penjualan khusus Whitepay, yang menyediakan kode QR kepada pedagang untuk mendokumentasikan transaksi.
Baca Juga: Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sukabumi Mengecam Keputusan Presiden Joko Widodo
Kode QR akan menyertakan informasi tentang nilai tukar saat ini, selain jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi di jaringan.
Menurut laporan itu, minat Ukraina terhadap Bitcoin telah tumbuh selama invasi Rusia.