Bisnisbandung.com - Harga emas dibuka mengalami penurunan hingga dibawah 2.000 USD per troy ounce pada awal perdagangan minggu ini.
Pada pk 09.35 WIB harga emas dipasar futures terpantau berada di angkka 1993.45 USD per troy ounce.
Minggu lalu harga emas sempat naik hingga ke titik tertinggi tahun ini di angka 2.032 USD per troy ounce sebelum akhirnya mengalama penurunan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Laptop Terbaik Dengan Budget Sekitar 10 Jutaan Jelang Lebaran
Kenaikan harga emas dipicu oleh ketidakpastian ekonomi yang meningkat di Amerika setelah masalah yang dialami 3 bank yakni Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan Silvergate Bank.
Kegagalan 3 bank tersebut membuat investor melirik aset lain untuk menyimpan kekayaan mereka, salah satunya emas yang memang dikenal sebagai safe heaven.
Tidak hanya harga emas yang mengalami kenaikan akibat adanya ketidakpastian ekonomi di Amerika.
Baca Juga: 6 Handphone Gaming Xiaomi Terbaik di Bulan April 2023 Cocok Untuk Lebaran
Harga Crypto Bitcoin pun turut mengalami kenaikan hingga menembut angka 28.000 USD dan diikuti oleh Crypto Ethereum yang menembus harga 1.800 USD.
Selain itu perbankan di Amerika tercatat mengalami penurunan jumlah pinjaman yang tersalurkan hingga 105 Miliar USD hanya dalam waktu 2 minggu.
Beberapa kejadian ini tentu tidak lepas dari kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Federal Reservev secara signifikan sejak tahun lalu.
Meski harga emas mengalami penurunan awal minggu ini, namun investor institusional memprediksi masih terdapat potensi kenaikan.
Baca Juga: Ramadan dan Inflasi, Bagaimana Pengendalian Harga Pangan Dapat Mengatasi Masalah?
Salah satunya yakni Bank Of America yang minggu lalu mengeluarkan prediksi target harga emas akan mencapai 2.200 USD.***