Bisnisbandung.com-Pengendalian harga pangan mendekati bulan Ramadan cukup efisien turunkan inflasi pangan. Inflasi pangan yang awalnya 7,6 % sukses di turunkan jadi 5,8 % pada bulan Maret 2023.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Kebijakan Kementerian Keuangan Fiskal Febrio Kacaribu, Jumat (7/4/2023).
Menurut dia, Pemerintahan akan jaga kestabilan harga di bulan Ramadan terutama mendekati Hari Raya Idulfitri dengan mengawasi harga dan tersedianya suplai pangan.
"Intervensi dilaksanakan lewat operasi pasar dan pasar murah barang kebutuhan pokok. Disamping itu perkuat stok dan jaga kelancaran distribusinya," kata Febrio.
Dia mengharapkan program tambahan bansos beras yang digelontorkan bulan Maret diharapkan bisa mengontrol penekanan harga.
Dengan pengendalian ini, keinginannya, akses pangan masyarakat tetap terjaga.
"Kestabilan harga pada periode perayaan hari besar keagamaan nasional jadi kunci penting dalam menjaga daya beli. (ini) menjaga ketahanan pangan masyarakat," sebut Febrio.
Baca Juga: Tantangan Membangunkan Anak Ketika Sahur, Begini Cara Mengatasinya
Meskipun begitu, masih tetap ada beberapa komoditas yang harga masih alami peningkatan, salah satunya harga beras.
Walau masa panen raya telah berlangsung sejak awal Maret, tetapi nampaknya belum berpengaruh pada penurunan harga beras.
"Sekarang ini pemerintahan memperhitungkan naiknya harga minyak global, menyusul gagasan OPEC memotong produksinya.
Naiknya harga minyak bisa punya pengaruh ke inflasi dari komponen harga yang diatur pemerintahan," tutur Febrio.***
Artikel Terkait
Presiden Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik Lokal, Bisakah Menekan Biaya Produksi?
Selama Arus Mudik, Bagaimana Penegakan Hukum Polri?
Transformasi Diri Melalui Paskah, Menjadi Lebih Baik Dalam Kehidupan
Polda Metro Jaya Tangkap Tiga Penyebar Hoax Baju Bekas Sitaan untuk Lebaran Yang Viral
Kemenhub Perketat Pengawasan Harga Tiket Pesawat Pemudik Agar Tidak Melambung Tinggi Jelang Lebaran
Wamenparekraf Taksir Perputaran Ekonomi Libur Lebaran Rp100-Rp150 Triliun? Betulkah?