Bisnisbandung.com - ETF Bitcoin yang mulai diperdagangkan pada awal tahun 2024 telah menarik minat dari berbagai investor.
Tidak hanya investor retail berbagai bank investasi dunia pun ikut serta berinvestasi di ETF Bitcoin.
Bank investasi global Goldman Sachs menjadi salah satu institusi finansial yang berinvestasi di ETF Bitcoin.
Baca Juga: Tumbangnya Airlangga Hartarto, Feri Amsari: Ada 3 Misteri di Balik Krisis Partai Golkar
Goldman Sachs telah mengungkapkan investasi signifikan dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin spot, mengakuisisi senilai $418 juta pada kuartal kedua tahun 2024.
Menurut pengajuan 13F terbaru bank, posisi ETF bitcoin terbesarnya adalah saham senilai $238 juta di Ishares Bitcoin Trust (IBIT) milik Blackrock.
Goldman Sachs juga mengambil saham yang cukup besar di Fidelity Wise Origin Bitcoin ETF (FBTC) dan Invesco Galaxy Bitcoin ETF (BTCO), dan posisi yang lebih kecil di beberapa ETF bitcoin lainnya yang diluncurkan pada bulan Januari.
Baca Juga: Pengambilalihan Golkar Oleh Jokowi, Rocky Gerung: Bisa Jadi Budaya Politik Baru Yang Tidak Beradab
Sementara Goldman memperluas investasi kriptonya, pesaingnya Morgan Stanley mengurangi kepemilikan ETF bitcoinnya dari $270 juta menjadi $189 juta, dengan sebagian besar pengurangan tersebut berasal dari penjualan saham di Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).
Pergeseran strategis ini mencerminkan pendekatan hati-hati oleh Morgan Stanley, yang terus memungkinkan klien mengakses ETF bitcoin, terutama dari Blackrock dan Fidelity.
Sementara itu, dana lindung nilai mengambil sikap yang lebih agresif di pasar kripto.
Millennium Management, pemain utama yang mengawasi $62 miliar, adalah pemegang saham terbesar dalam dana bitcoin Blackrock, meskipun telah mengurangi separuh posisinya sejak Mei.
Baca Juga: Terungkap Alasan Jokowi Pindahkan Ibu kota, Rocky Gerung: Dia Dibayangi Hantu Kolonial
Dana lindung nilai lainnya, termasuk Capula Investment Management dan Point72 Asset Management, juga telah melakukan investasi besar dalam ETF bitcoin spot.