Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong masuknya dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), sehingga meningkatkan permintaan emas.
Kedua, perkiraan permintaan emas bank sentral pada tahun 2024 telah ditingkatkan menjadi 950–1.000 metrik ton, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 800–850 metrik ton.
Baca Juga: Sudirman Said: Partai Politik yang Tentukan Pasangan Duet di Pilkada Jakarta
Kuartal pertama mencatat rekor pembelian sebesar 290 metrik ton. Meskipun terjadi perlambatan pembelian oleh Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) baru-baru ini, data perdagangan Swiss menunjukkan berlanjutnya kuatnya pembelian dari Tiongkok.
Terakhir, tim CIO UBS merinci bahwa ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung, termasuk pemilu AS, konflik di Timur Tengah dan Ukraina, dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, diperkirakan akan mempertahankan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.***