Bisnisbandung.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% yang menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya, tapi masih tergolong baik di tengah badai inflasi.
Indonesia pun berhasil unggul dari negara Malaysia yang mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi dari Negeri Jiran, Malaysia tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi mereka hanya mencapai 3,7%.
Hal tersebut menandakan penurunan yang signifikan dibandingkan 2022 mencapai 8,7%.
Meleset dari target yang seharusnya berkisar antara 4 hingga 5%. Data ekonomi dari negara Sultan Ibrahim Iskandar ini terguncang oleh pelemahan permintaan dan ekspor.
Lebih jauh lagi, pertumbuhan PDB Malaysia pada Kuartal keempat tercatat hanya tumbuh sebesar 3%, melambat dari Kuartal sebelumnya yang mencapai 3,3%.
Baca Juga: Catatan Menarik Mahfud MD, Pihak yang Kalah Selalu Tuding Menang Curang
Bank Negara Malaysia menyoroti bahwa perlambatan pertumbuhan ini terjadi di tengah situasi eksternal yang penuh tantangan, seperti perlambatan perdagangan global.
Penurunan siklus teknologi global, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter yang lebih ketat pada Kuartal keempat tahun lalu.
Meskipun begitu, ada beberapa sektor yang masih menunjukkan keberhasilan. Sektor jasa misalnya, tumbuh sebesar 4,2%.
Sedangkan konsumsi rumah tangga masih didorong oleh membaiknya pasar tenaga kerja dan tekanan biaya yang semakin melemah.
Meskipun demikian, pertumbuhan konsumsi swasta melambat pada Kuartal keempat, mencapai 4,2% dari sebelumnya yang tumbuh 4,6%.