Pertumbuhan Kredit Mikro 11,41%, BRI Semakin Kuat, Raih Keuntungan Rp29,56 Triliun

Hingga akhir Triwulan II 2023, sebanyak 84,48% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp1.015,54 triliun adalah kredit yang disalurkan kepada pelaku UMKM.

"Ini adalah pertama kalinya kredit UMKM BRI melampaui Rp1.000 triliun, dan BRI berkomitmen untuk meningkatkan porsi kredit UMKM hingga 85% pada tahun 2024," tambah Sunarso.

Baca Juga: BRILiaN Independence Week 2023, BRI Kembali dengan Bazaar UMKM dan Beasiswa untuk Ribuan Anak

Untuk Holding Ultra Mikro (UMi), hingga akhir Triwulan II 2023, Holding UMi berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam dan 162 juta nasabah penyimpanan mikro

Dengan dukungan dari 1.013 unit kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro).

Pertumbuhan Berkelanjutan Dukungan dari Pengumpulan Dana dan Efisiensi

Dalam hal pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK), total DPK yang berhasil dihimpun oleh BRI adalah Rp1.245,12 triliun.

Pertumbuhan utama datang dari dana murah (CASA) yang tumbuh sebesar 10,13% yoy menjadi Rp815,42 triliun.

Porsi dana murah (Giro dan Tabungan) BRI terus meningkat, dari 65,12% pada Triwulan II 2022 menjadi 65,49% pada Triwulan II 2023.

"BRI memiliki dua strategi utama untuk meningkatkan pengumpulan dana murah ke depan, yaitu fokus pada retensi dan akuisisi.

Dalam hal retensi, BRI akan memfokuskan diri pada transaksi digital, mengoptimalkan rantai nilai nasabah korporat,

Serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah.

Sementara dalam hal akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis dan pedagang," terang Sunarso.

Baca Juga: Dirgahayu Ke-78 Republik Indonesia, Berikut 5 Kontribusi BRI untuk Rakyat

Dalam hal operasional, restrukturisasi proses bisnis yang dilakukan berhasil meningkatkan efisiensi dalam operasional BRI.