Bank of Russia Telah Menimbun Cadangan yang Terdiri dari Aset yang Dikenakan Sanksi Non-AS

photo author
- Jumat, 21 April 2023 | 20:30 WIB
Pemerintah Rusia telah mengumpulkan aset yang tidak termasuk dalam sanksi Internasional (pexels/Pixabay )
Pemerintah Rusia telah mengumpulkan aset yang tidak termasuk dalam sanksi Internasional (pexels/Pixabay )

Bisnisbandung.com - Industri keuangan Rusia masih menghadapi tantangan sejak diberlakukannya sanksi internasional akibat invasi yang digencarkan militer Rusia ke Ukraina.

Pemerintah Rusia pun telah mengupayakan berbagai cara guna menjalankan perekonomian internasional sejak sanksi diberlakukan.

Rusia telah berhasil menciptakan apa yang disebut bantalan pengaman untuk ekonominya, berdasarkan aset yang tidak rentan diblokir oleh sanksi AS, menurut Elvira Nabiullina, Gubernur Bank Rusia.

Baca Juga: Menjadi Cantik Secara Alami Tak Perlu Banyak Modal Bisa Lakukan Beberapa Tips Disini Secara Mudah

Menurut laporan dari kantor berita Rusia TASS, Nabiullina menyatakan bahwa karena negara tersebut terkena sanksi yang luas karena keterlibatannya dalam konflik Rusia-Ukraina, bank tersebut berfokus pada penimbunan sumber daya semacam ini.

Nabiullina menyatakan negara bisa “santai” karena adanya cadangan ini, dan menjelaskan negara akan terus menimbun aset tersebut. Dia menjelaskan:

Kami sekarang membentuk cadangan berdasarkan aset apa yang tidak dapat digunakan untuk tekanan sanksi dan bagaimana perdagangan luar negeri kami berubah.

Baca Juga: Cara Mengubah Penampilan Kamu Agar Menarik Dan Percaya Diri Bisa Kamu Lakukan Dibawah Ini!

Namun, Nabiullina tidak merinci sifat atau jenis aset yang “tidak dapat dikenakan sanksi” tersebut.

Sanksi AS yang Mempengaruhi Rusia
Paket luas sanksi yang dihadapi Federasi Rusia telah mengubah konfigurasi mitra dagang internasionalnya, dengan negara tersebut meninggalkan impor Eropa dan Amerika, dan lebih condong ke arah peningkatan hubungannya dengan negara-negara seperti Iran dan India. Faktanya, Rusia saat ini sedang menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan kedua negara.

Sanksi yang diterapkan ke Federasi Rusia termasuk pembekuan emas dan cadangan mata uang asing di luar negeri, dan melarang negara dan perusahaan melakukan transaksi dengan Bank Rusia dan perusahaan dan individu Rusia tertentu.

Gelombang pertama dari sanksi ini diperpanjang baru-baru ini oleh Presiden AS Joe Biden, yang menegaskan kembali bahwa aktivitas negara tersebut masih menimbulkan "ancaman yang tidak biasa dan luar biasa" terhadap keamanan AS.

Baca Juga: Alami Mata Minus Bisa Kamu Atasi 5 Cara Ini Lho! Terbukti Ampuh Untuk Mengatasinya

Namun, Nabiullina mengindikasikan bahwa ada pekerjaan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan kembali aset yang dibekukan ini yang terdiri dari dolar AS dan euro.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X