Heboh Penipuan investasi Crypto di AS mencapai rekor 2,57 Miliar USD – naik 183 Persen dalam Setahun

Bisnisbandung.com - investasi Crypto yang semakin marak sejak pandemi Covid tidak lepas dari penipuan yang terjadi dari berbagai belahan dunia.

Di Amerika Serikat tercatat kerugian penipuan investasi Crypto berkontribusi terhadap 25% dari semua uang yang hilang karena penipuan dan penipuan online selama tahun 2022 dan hampir 90% dari $3,31 miliar hilang karena penipuan investasi online.

Jumlah penipuan investasi yang terkait Crypto di AS naik hampir 3x secara year on year pada tahun 2022.

Baca Juga: Peran Wanita di Masa Kini, Ini 10 Cara Menjadi Wanita Mandiri yang Sukses dalam Kehidupan

Penipuan investasi Crypto mencapai rekor $2,57 miliar pada tahun 2022, dibandingkan dengan $907 juta pada tahun 2021 — peningkatan 183% setiap tahun.

Kerugian penipuan investasi Crypto menghasilkan sekitar 25% dari semua uang yang hilang karena penipuan dan penipuan online selama tahun 2022 dan hampir 90% dari $3,31 miliar hilang karena penipuan investasi online.

Secara keseluruhan, orang Amerika kehilangan total $10,3 miliar karena penipuan online sepanjang tahun, dibandingkan $6,9 miliar pada tahun 2021.

Baca Juga: Bank Sentral Eropa Menaikan Suku Bunga, Ini Dampaknya Terhadap Crypto

FBI mulai mengumpulkan data tentang penipuan online pada tahun 2000 melalui pusat pengaduan kejahatan internet (IC3) dan $10,3 miliar yang hilang pada tahun 2022 adalah jumlah tertinggi yang pernah dicuri oleh penipu dan penipu online.

Demikian pula, penipuan berbasis Crypto juga mencapai angka rekor sepanjang tahun, dengan sebagian besar keluhan ditandai dengan deskriptor “dompet mata uang Crypto”. Menurut laporan tersebut:

“Penipuan investasi Crypto melihat peningkatan jumlah korban yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kerugian dolar bagi para investor ini.”

Baca Juga: Tes Kepribadian, Ketahui 5 Hal yang Menentukan Sifat dan Karakter Seseorang Berdasarkan Kebiasaan Sehari-Hari

Kerusakan penipuan investasi
Aktor jahat menggunakan berbagai cara untuk menargetkan dan menipu korbannya, menurut FBI.

Beberapa penipu menawarkan korban akses ke platform penambangan likuiditas palsu.