bisnisbandung.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan dan minat investasi masyarakat di pasar modal melalui strategi terpadu yang melibatkan berbagai pihak.
Aditya Jayantara, Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek dan Pemeriksaan Khusus OJK, menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh untuk mendorong partisipasi masyarakat secara berkelanjutan.
Salah satu program andalan yang dijalankan secara rutin adalah Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu.
“Kita tiap tahun punya program rutin yang namanya Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu. Dan satu lagi yang baru ya, yang lebih baru itu adalah task force di bidang pengelolaan investasi,” ungkapnya dilansir dari youtube CNBC Indonesia.
Baca Juga: Bendera Bajak Laut One Piece Jadi Simbol Perlawanan, Merah Putih Sepi! Apakah Rakyat Masih Merdeka?
Program ini dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan ekosistem pasar modal, mulai dari calon investor, lembaga perantara, hingga perusahaan penerbit efek.
Pendekatan ini tidak hanya fokus pada penyebaran informasi dasar investasi, tetapi juga mencakup pemahaman produk, pengelolaan risiko, dan tata kelola yang baik dalam bertransaksi di pasar modal.
OJK menggandeng sejumlah pemangku kepentingan dalam implementasi program ini, termasuk Self-Regulatory Organization (SRO), asosiasi industri, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), hingga pemerintah daerah.
Baca Juga: Tanah Tak Produktif Bisa Diambil Negara, Kementerian ATR/BPN Beri Penjelasan
Sinergi ini dinilai krusial untuk menjangkau lebih banyak kalangan, termasuk komunitas pelajar dan mahasiswa, sebagai generasi investor masa depan.
“Dan yang tidak lupa adalah kita garap juga teman-teman, adik-adik kita di mahasiswa, di mana kita dengan gencar melakukan sosialisasi di bidang pasar modal, ya,” terangnya.
Selain itu, OJK juga membentuk satuan tugas khusus di bidang pengelolaan investasi. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan serta memastikan bahwa edukasi pasar modal tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga selaras dengan praktik yang sehat dan berkelanjutan.
Fokus pengawasan ini sekaligus menjadi upaya mitigasi risiko terhadap potensi penyalahgunaan atau penyimpangan investasi di tengah pertumbuhan jumlah investor ritel yang signifikan.
Artikel Terkait
OJK Umumkan Bursa Karbon Indonesia Akan Segera Meluncur Minggu Depan
AdaKami Bertemu Dengan OJK Hari Ini, Berikut Hasil Pertemuannya
Keseringan pinjol, OJK sebut hampir 47% Gen-Z suka ngutang tapi tidak suka bayar
OJK Tegaskan: Aturan Pencairan Dana Pensiun sebelum 10 tahun
Dedi Mulyadi Desak OJK Berantas Bank Gelap dan Pinjol Ilegal, Warga Jawa Barat Harus Dilindungi!
OJK Harus Bertindak! Ekonom: Gerakan Gagal Bayar Pinjol Bisa Rusak Industri Fintech