Pada awal tahun ini, Jepang telah mengalokasikan JPY 9,8 triliun atau sekitar Rp1.000 triliun untuk menstabilkan yen.
Meskipun demikian, upaya ini belum mampu membendung penurunan nilai yen yang terus berlanjut.
Selisih suku bunga antara Jepang dan AS yang mencolok menjadi salah satu faktor utama penyebab pelemahan yen.
Pelemahan yen ini juga memicu tekanan inflasi akibat naiknya biaya impor.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan eksekutif bisnis, pejabat pemerintah, hingga konsumen.
Mereka khawatir bahwa jika situasi ini tidak segera diatasi, akan berdampak negatif terhadap perekonomian Jepang secara keseluruhan.
Dengan penunjukan Atsushi Mimira sebagai Wakil Menteri Keuangan yang baru, pemerintah Jepang berharap dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dan cepat dalam menstabilkan yen.
Keputusan ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dan meredakan kekhawatiran berbagai pihak terkait kondisi ekonomi saat ini.***
Artikel Terkait
Harga BBRI Sedang Diskon, Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah
Harga Kripto Bitcoin Sedang Turun, Ini Langkah dari Robert Kiyosaki
Terungkap Ternyata Robert Kiyosaki Pernah Beli Bitcoin di Harga Segini
7 Hal yang perlu Diperhatikan Sebelum Mulai Mengumpulkan Uang Untuk Dana Pensiun
Ingin Memulai Investasi, Berikut 4 Instrumen Investasi dengan Risiko Relatif Rendah
Ingin Memulai Investasi Saham, Berikut 10 Tips Investasi Saham Bagi Pemula