Bisnisbandung.com - Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam nilai tukar rupiah hingga mendekati angka Rp16.000 per dolar di tengah tahun politik yang terjadi.
Banyak orang yang bertanya-tanya tentang penyebab nilai rupiah yang turun drastis mulai dari kurangnya kinerja pemerintah hingga isu politik di Indonesia.
Sebenarnya di Indonesia ini ada beberapa faktor baik dari luar maupun dari dalam negeri yang berkontribusi pada penurunan nilai rupiah.
Baca Juga: Ernest Prakasa Soroti Novel Terbaru Tere Liye yang Menyindir Pemerintah : Terlalu Berani
Adapun 2 faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai rupiah adalah sebagai berikut:
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal mencakup terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat yang mengalami peningkatan PDB lebih baik dari perkiraan.
Di mana muncul spekulasi mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang akan memotong nilai suku bunga.
Namun dengan terjadinya peningkatan ekonomi Amerika, maka The Fed akan menunda potongan suku bunga.
Berdampak pada nilai dolar AS, yang mana orang-orang berpikir untuk memasukan uangnya ke negeri paman sam tersebut.
Baca Juga: Prabowo Bangun RS Modern di Tiap Kabupaten Kota dan Perbaiki Gaji Guru Honorer
Itu menyebabkan mata uang dolar kembali menguat dan mempengaruhi penurunan nilai Rupiah.
Selain itu, adapula tindakan Bank Rakyat Tiongkok yang memangkas persyaratan cadangan untuk bank juga mempengaruhi pasar global.
2. Faktor Internal
Artikel Terkait
Harga Kripto Bitcoin Sedang Turun, Ini Target Harga Penurunannya
5 Strategi Marketing yang Wajib Kamu Ketahui Agar Bisnis Kamu Sukses
Prabowo Subianto Mendadak Kunjungi Bursa Efek Indonesia Sore Tadi
Strategi Penyaluran KUR Melalui Koperasi Menjadi Strategi AMIN untuk Petani, Nelayan, & Peternak
Fakta Menarik Negara Oman Tidak Memiliki Gedung Pencakar Langit Ternyata Hanya Berpura-pura Miskin, Inilah Sosok Pemimpin Dibaliknya
Raffi Ahmad Dituduh Lakukan Pencucian Uang Oleh NCW, Raffi Ahmad: Sepertinya Fitnahnya Keterlaluan Sekali