Bisnisbandung.com - Dunia perbankan Indonesia diramaikan dengan berita akuisisi Bank Commonwealth oleh Bank OCBC Indonesia.
Untuk proses akusisi tersebut Bank OCBC NISP (OCBC Indonesia) akan merogoh kocek sebesar 2,2 triliun rupiah (S$191 juta) untuk 99 persen kepemilikan saham di unit tersebut, Bank Commonwealth, dan mengakuisisi 1 persen sisanya dari pemegang saham lainnya.
Proses akusisi ini menjawab isu yang telah beredar sebelumnya dari beberapa peminat yang ingin mengakuisisi Bank Commonwealth.
Bank Commonwealth – didirikan pada tahun 1997 sebagai usaha Commonwealth Bank Australia (CBA) dengan Bank International Indonesia – saat ini telah melayani sekitar 1,2 juta nasabah, termasuk nasabah ritel dan usaha kecil dan menengah.
Baca Juga: Transaksi QRIS Kini Sudah Dapat Digunakan Antar Negara Indonesia, Singapura, dan Malaysia
CBA mulai menjadi pemegang saham pengendali Bank Commonwealth sejak tahun 2002.
Nilai aset bersih bank ini mencapai 4,1 triliun rupiah sementara aset berwujud bersihnya bernilai 3,5 triliun rupiah pada 30 September.
Dikutip dari Strait Times, kesepakatan yang melibatkan Bank Commonwealth menjadi salah satu unit OCBC Indonesia ini memerlukan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia dan Otoritas Moneter Singapura.
Aksi korporasi ini ditragetkan akan selesai pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2024, kata pernyataan CBA pada hari Kamis.
Transaksi ini dinyatakan telah sesuai dengan strategi CBA untuk fokus pada bisnis perbankannya di Australia dan Selandia Baru.
OCBC mengatakan anak perusahaannya di Indonesia memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk mendanai rencana akuisisi tersebut, yang diperkirakan tidak akan berdampak material terhadap aset berwujud bersih, laba per saham, atau posisi modal untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember.
Baca Juga: Pertukaran Kripto Coinbase Didenda Karena Menolak Melokalkan Data Pengguna Rusia
“Bank Commonwealth akan dimerger ke dalam OCBC Indonesia setelah rencana akuisisi. OCBC Indonesia akan bekerja sama dengan (bank) dalam migrasi nasabah dan karyawan untuk memastikan transisi yang lancar,” tulis pengumuman dari OCBC Indonesia.
Kesepakatan itu menandai pengambilalihan pertama CEO grup OCBC Helen Wong sejak ia memimpin bank terbesar kedua di Singapura pada tahun 2021.
Artikel Terkait
Saham BBRI Meningkat 61,5 Kali Lipat Sejak IPO, Erick Thohir: Buktikan BUMN Dapat Seimbangkan Bisnis dan Dorong Ekonomi Rakyat
Poktan Bensor Semarang Mendapat Dukungan “BRInita” Mengembangkan Teh Herbal
Belanja di Singapura Kini Lebih Mudah dengan QRIS BRImo
Pimpinan IMF Yakin Central Bank Digital Currency (CBDC) Bisa Gantikan Uang Tunai
Pertukaran Kripto Coinbase Didenda Karena Menolak Melokalkan Data Pengguna Rusia
Transaksi QRIS Kini Sudah Dapat Digunakan Antar Negara Indonesia, Singapura, dan Malaysia