3. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Sekecil apapun bisnis Anda, sebaiknya pisahkan uang yang Anda gunakan untuk bisnis dari uang pribadi Anda. Pemisahan ini bertujuan untuk menghindari penggunaan modal untuk kepentingan pribadi.
Hal terburuk tentang terus menggabungkan uang perusahaan dengan uang pribadi adalah modalnya terkuras tanpa terasa. Situasi ini akan memaksa bisnis Anda tutup.
Gunakan tempat yang berbeda antara uang pribadi dan uang bisnis. Anda dapat membaginya menjadi dua dompet yang berbeda. Anda juga harus membuat akun terpisah khusus untuk tujuan bisnis. Anda juga harus setuju untuk tidak menggunakan uang tunai bisnis untuk tujuan pribadi.
Baca Juga: Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim: Economy Expo Bentuk Kepedulian PKS Bangkitkan UMKM dan Ekraf
4. Siapkan Dana Darurat
Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada bisnis kita di masa mendatang. Hal terburuk bisa terjadi. Misalnya, bencana alam atau penjualan yang terus menurun karena banyaknya pesaing.
Hal-hal seperti ini dapat menempatkan bisnis Anda pada posisi yang tidak aman. Anda perlu menyiapkan cadangan atau dana darurat untuk menghadapi masa-masa sulit.
Dana darurat ini harus disiapkan jauh sebelum mendirikan perusahaan. Anda juga harus menggunakan dana darurat ini dengan bijak. Jangan menggunakannya dalam situasi yang masih dapat Anda kendalikan.
Baca Juga: Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim: Economy Expo Bentuk Kepedulian PKS Bangkitkan UMKM dan Ekraf
Jika Anda mengalami kerugian, Anda dapat menggunakan dana tersebut. Sementara itu, dalam keadaan normal dan stabil, Anda dapat mengharapkan dana darurat ini menjadi keuntungan yang Anda peroleh dari transaksi tersebut.***
Artikel Terkait
Ciptakan Iklim Usaha Kondusif, Apindo Jabar Berkolaborasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi
Lantik Pengurus Baru, Himpunan Pengusaha Nahdliyin Indonesia Jabar Miliki Visi Ciptakan Lapangan Usaha
5 Alasan Kenapa Usaha Selalu Gagal, Jangan Abaikan Nomor 4
5 Cara Supaya Usaha Tidak Sepi Pembeli, Anti Bangkrut dan Bisnis Maju Terus!